Kemampuan berpikir strategis itu seperti konseptual, melihat ke depan, memiliki perencanaan yang  baik, dan menetapkan prioritas. Misalnya, setelah mendapat hasil analisis data, menyerap kebutuhan masyarakat, dan adaptasi terhadap perubahan aturan,Â
Pemimpin harus bisa menyusun konsep pengembangan pelayanan. Konsep pengembangan dirumuskan ke dalam perencanaan dengan membuat prioritas-prioritas sehingga perubahan yang direncanakan dapat berjalan sesuai kebutuhan pada waktu yang diinginkan.
Penutup
Pemimpin digital harus mengkombinasikan skil kepemimpinan seperti data-driven, adaptasi, motivasi, dan kolaborasi dengan kemampunan digital seperti pemahamanan teknologi dan inovasi.Â
Kemampuan berpikir strategis akan menyempurnakan karakter pemimpin digital sehingga perubahan yang diharapkan dapat terwujud secara efektif.Â
Secara keseluruhan, kepemimpinan digital dalam organisasi publik sangat penting untuk memanfaatkan kekuatan teknologi digital guna meningkatkan tata kelola, meningkatkan pemberian layanan, dan mendorong pendekatan yang berpusat pada masyarakat dalam pembuatan kebijakan dan administrasi.
Pada hakikatnya, kepemimpinan digital adalah casing baru dari skil kepemimpinan secara umum. Sehingga, pemimpin digital yang baik tetap lahir dari pemimpin yang baik secara konvensional.Â
Teori bisa dipelajari tetapi kecerdasan dan kepribadian sangat menentukan kapasitas seorang pemimpin di era digital ini.
Referensi:
Bennett, N., & Lemoine, J. L. (2014). What VUCA Really Means for You. Harvard Business Review. What VUCA Really Means for You (hbr.org)
Harmawan, B. N. (2023). 4 tantangan pelayanan publik berbasis digital di Indonesia. The Conversation. 4 tantangan pelayanan publik berbasis digital di Indonesia (theconversation.com)
Klus, M. F., & Mller, J. (2021). The digital leader: what one needs to master today's organisational challenges. Journal of Business Economics (2021) 91:1189--1223. https://doi.org/10.1007/s11573-021-01040-1