Kurubacak mendefinisikan kepemimpinan pemuda digital dengan "penuh semangat menjaga kemitraan kekuasaan yang diperlukan untuk tujuan mereka, menghormati praktik demokrasi yang melibatkan warga negara, tampil konsisten agar kebijakan mereka terwakili, dan memainkan peran otonom untuk tujuan interaksi online mereka sendiri."
Kesimpulannya, kepemimpinan digital merupakan konsep kepemimpinan yang didasarkan pada pemanfaatan teknologi digital dan informasi untuk mencapai tujuan organisasi serta memimpin dan memotivasi individu atau tim dalam lingkungan yang terhubung secara digital.Â
Kepemimpinan digital bukan hanya tentang penggunaan teknologi, tetapi juga tentang transformasi budaya dan praktik kepemimpinan dalam era digital.Â
Ini melibatkan adopsi sikap yang terbuka terhadap inovasi, pemanfaatan teknologi untuk menciptakan nilai tambah bagi organisasi, dan pengembangan keterampilan kepemimpinan yang relevan dengan kebutuhan zaman yang terus berubah.
Karakteristik
Hasil penelitian Klus dan Mller (2021) menunjukkan bahwa para pemimpin digital membutuhkan kemampuan menerima informasi yang sangat besar dengan topik yang berubah cepat, menerapkan alat digital baru, menciptakan pola pikir digital dan menguasai perubahan yang cepat.Â
Mengenai keterampilan atau sifat yang diinginkan, responden Klus dan Mller menyebutkan bahwa mereka ingin dapat memprediksi masa depan dan bersikap lebih tenang.Â
Karena konsep ketenangan belum tertanam kuat dalam kepemimpinan yang ada, maka hal ini harus dikaji secara lebih mendalam di masa depan.
Secara umum, kepemimpinan digital yang efektif memiliki beberapa ciri khas seperti Keterbukaan terhadap Inovasi, Kemampuan Beradaptasi, Penggunaan Data-driven, Kolaboratif dan Terbuka, Pengembangan Keterampilan Digital, Fleksibel dan Adaptif, Memotivasi dan Mempengaruhi, Pendekatan Berbasis Nilai.
Dihimpun dari berbagai literatur, setidaknya ada lima skil yang harus dimiliki pemimpin digital:
1. Pemahaman teknologi dan kemampuan berinovasi
Mengingat perkembangan teknologi digital sangat cepat, pemimpin harus cepat pula memperbaharui pengetahuannya. Misalnya, penggunaan perangkat keras dan lunak terbaru untuk optimalisasi pelayanan.Â