Mohon tunggu...
Bayu Bergas
Bayu Bergas Mohon Tunggu... -

Pemalas dan menyebalkan.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Cerita Picisan: Perempuan Tangguh

30 Juli 2010   17:21 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:26 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

If adalah perempuan paling tangguh.
Setidaknya dulu, dalam rentang lima tahun kami bersahabat.

"Kenapa tak memberitahuku?"
If hanya diam. Tak menjawab.
"Setiap hari kita terhubung. Telepon. E-mail. Sms."
Ia tetap tak bersuara. Sedikit suara mendengung karena sinyal tak terlalu bagus.
"Sahabat selalu ada, bukan?! Kenapa tak mau berbagi kabar gembira ini denganku?"
Masih diam. Lama. Dan aku juga tak berkata apapapa lagi.
"Oke..." suara if terdengar parau. Tersendat ia. Terdengar nafasnya. "Oke. Sekarang aku ingin berbagi kebahagiaan ini denganmu..." katakatanya tak selesai. Suara mendengung terdengar agak keras.

Aku menanti. Ponsel kutempelkan lebih erat ke telinga.
Tibatiba If terisak di seberang sana. Lirih. Tapi aku tahu ia mulai menangis. Nafasnya tak teratur.
"Bicaralah..." pintaku
Isaknya semakin keras. Lama. Dan aku hanya terdiam. Benarbenar terdiam. Menunggu.

Ia mulai mengatur nafasnya.
"Aku... Aku... " suaranya tercekat. Patahpatah. If terisak lagi.
Dan ia mengatakannya juga padaku, sebelum tangisnya meledak.
"Aku... Perempuan dalam pinangan..."

If adalah perempuan paling tangguh.
Setidaknya dulu. Dulu sekali. Saat orangorang mulai renta.

Perlahan aku merasakan kehilangan yang luar biasa. Terasa sakit. Sakit sekali.
Pernahkah merasakan bahwa batas antara sahabat dan kekasih ternyata sedemikian tipis?

Mataku terasa perih. Kami tak berkata apapun. Hanya diam dan tangis If yang menguasai. Semakin lama semakin keras terdengar.

Diam...

Diam...

Diam...

"Katakanlah sesuatu," batinku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun