Mohon tunggu...
Anjar Anastasia
Anjar Anastasia Mohon Tunggu... Penulis - ... karena menulis adalah berbagi hidup ...

saya perempuan dan senang menulis, menulis apa saja maka lebih senang disebut "penulis" daripada "novelis" berharap tulisan saya tetap boleh dinikmati masyarakat pembaca sepanjang masa FB/Youtube : Anjar Anastasia IG /Twitter : berajasenja

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Mas Hilman "Lupus" di Sepanjang Perjuangan Saya (4)

14 Maret 2022   12:29 Diperbarui: 14 Maret 2022   12:32 551
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tanda tangan Hilman (dok. pribadi)

Sebab sasaran buku ini remaja sampai anak kuliahan tingkat awal, maka saya diberi kebebasan untuk mengolahnya.
Pendekatan semacam buku semi novel saya pilih agar yang membacaca, khususnya para remaja dan mahasiswa tingkat awal itu bisa mengerti apa yang dimaksud.

Dalam pencarian bahan, ada beberapa hal yang sudah terpatri di kepala.
Beberapa cerita hidup yang saya rasa bisa menularkan motivasi dan inspirasinya sudah saya siapkan untuk dibagi.
Salah satunya adalah cerita saya dan si Mas Lupus kesayangan itu saat pertama saya mengenalnya saat masih SMP dulu.

Dalam cerita yang juga sering saya bagikan di medsos itu memang terkandung bagaimana saya mendapat suntikan semangat dari orang yang kala SMP itu mungkin merhatiin saya juga enggak.
Orang yang saat berbagi juga bernyanyi lagu dari grup kesayanganya itu pasti nggak akan tahu ada seorang anak perempuan yang baru ngeuh, tahu siapa dia, tiba-tiba seperti tersengat listrik.
Bersemangat sekali untuk membuktikan kepada bapak dan ibu bahwa pilihan saya untuk menjadi penulis itu, beneran. Sungguh saya inginkan.

Proses cukup Panjang yang dimulai dari semangat itu membuahkan hasil.
Dimulai dari cerpen yang dimuat di majalah ibukota (saat itu saya dianggap sebagai anak daerah yang dipandang sebelah mata) lalu sempat jadi wartawan local dan magang di majalah HAI kemudian memberanikan menerbitkan novel pertama, "beraja biarkan ku mencinta" , membuat saya makin tidak bisa melupakan hari bersejarah saat Lupus dan kawan-kawan mampir ke SMP saya tercinta.
Biar gimana juga, hari itu adalah hari saya punya keberanian yang tidak bisa saya katakana. Tetapi, saya buktikan.

Oleh karena merasa cerita itu amat sangat berpengaruh, maka saya pun menjadikan cerita itu sebagai salah satu cerita utama bagaimana kita bisa mendapatkan motivasi dari sekitar kita.
Mas Hilman pernah saya beritahu juga.
Reaksinya ketawa-tawa seperti biasa.

Buku yang juga karena semangat dari Mas Hil (dok. pribadi)
Buku yang juga karena semangat dari Mas Hil (dok. pribadi)

Buku yang kemudian diberi judul "Motivasiholic, Seni Memotivasi Diri Sendiri" (Grasindo 2009) terbit dan disambut baik. Bahkan sempat diterjemahkan juga oleh sebuah penerbit di Malaysia.
Sebuah kebanggaan tersendiri dan bersyukur sekali boleh mendapat kesempatan ini.

Sekitar 12 tahun kemudian, pihak Gramedia Academy yang merupakan bagian dari Kompas Gramemdia Grup, menghubungi saya. Mereka meminta izin sekaligus mengajak saya menjadikan motivasiholic itu sebagai bagian dari video kelas pembelajaran mereka.
Sempat kaget dan tidak percaya.
Tapi, setelah melalui beberapa proses, saya dan kru pun mencoba menerjemahkan buku itu dalam sebuah tampilan video yang berupaya untuk memberi motivasi sekaligus pengajaran yang berhubungan.

Di salah satu bagian video itu, saya sengaja lagi ingin menampilkan cerita saya saat awal bertemu Mas Hilman dulu.
Kepada para kru, saya pun tanpa ragu mengungkapkan alasan kenapa cerita itu saya angkat Kembali.
Mereka sangat paham bagaimana bagian dari cerita itu sangat berarti bagi saya dan posisi saya di dunia tulis menulis.

Berharap, jika nanti semua sudah jadi, mau ajak Mas Hilman juga dalam kelas motivasi itu.

Berita Sedih Dari Seorang "Lupus"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun