Malam baru turun menutupi bumi. Di kamarnya, resti tengah merenungi segala peristiwa yang hari ini baru saja dilalui. Pemuda ceking tadi ternyata seorang perusuh yang sering membuat keonaran sekitar pertokoan tersebut.dia juga sering iseng mengganggu para remaja putri yang kebetulan dijumpai. Untung saja petugas stpam supermarket segera dating ketika Fafa menjerit.
Rupanya dia memang telah lama diincar. Resti dan kawan-kawannya pun lolos dari keisengan pemuda lajang itu. Semua bisa bernafas lega terutama Fafa yang terlihat paling pucat.
Ahh. Resti kapok melakukan hal yang tidak terpuji ini. Selain telah membohongi mamanya, Resti juga hampir mencelakakan dirinya sendiri. Sekarang, dengan saksi malam yang sepi, Resti berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya. Terserah kalau teman-temannya bakal mengatakan dia anak mama. Pokoknya Resti tidak mau mengulang untuk kedua kalinya.
Tanpa sepengetahuan Resti, ketiga sahabatnya pun mempunyai janji yang sama.
(Majalah KAWANKU no 47/XXIV, Juni 1995)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H