Komunitas gerakan tuli ini masih terbilang baru, lahir pada tahun 2015 di bandung. Diinisasi oleh beberapa tuli di bandung dan volunteer. Misi dari gerakan ini adalah mengembangkan kemampuan tuli. Beberapa kegiatan dari KGT ini adalah sosialisasi bahasa isyarat, pelatihan bahasa isyarat, pelatihan melukis, desain, dll.
3. IDCC
Sejarah IDCC bermula dari tahun 2010, dimana Ibu Endang Setyati dan puteranya, Habibie Afsyah mulai mengadakan kegiatan pelatihan keterampilan kerja bagi penyandang disabilitas di sekitar wilayah Solo. Lambat laun, kegiatan tersebut mengundang lebih banyak simpatisan peduli disabilitas di wilayah Solo Raya untuk turut berpartisipasi.
Sering mengadakan kegiatan bersama, mereka pun mendapat ide untuk membentuk sebuah komunitas yang bisa mewadahi kepedulian mereka terhadap disabilitas. Tercetuslah gagasan mengenai Solo Disabled Care Community. Namun karena dirasa terlalu berbau kedaerahan, ide itu sempat ‘jalan di tempat’ untuk beberapa lama.
Barulah pada akhir 2011, ketika sekelompok mahasiswa Universitas Siswa Bangsa Internasional yang mengadakan kegiatan social “Disabled Children Empowerment (DICE)” bertemu dengan Ibu Endang dan Habibie, semangat untuk melanjutkan cita-cita tersebut kembali tumbuh. Semangat itu makin tersulut ketika mereka melihat fenomena banyaknya komunitas peduli disabilitas yang terkotak-kotak tanpa melibatkan non pendidikan untuk bergerak.
Maka pada tanggal 3 Desember 2011, bertepatan dengan Hari Internasional Disabilitas, didirikanlah Indonesia Disabled Care Community (IDCC) dengan semangat baru; yakni untuk mendorong terciptanya masyarakat inklusif melalui kolaborasi dan sinergi dengan berbagai komunitas lain. Semangat itupun dituangkan dalam slogan IDCC, yaitu Aware-Care-Share. Selain menjadi kompas pengarah gerakan IDCC, slogan ini juga menjadi penyemangat bagi kami untuk terus memahami, peduli dan berbagi dengan penyandang disabilitas.
4. Akar Tuli (Malang)
Komunitas AKAR TULI diharapkan mampu menjadi sarana bagi pemuda tuli di Kota Malang untuk mengembangkan kemampuan mereka, mengurangi pengalaman diskriminasi yang selama ini telah terjadi dan memperkenalkan diri orang tuli ke dalam pemuda luas.
Komunitas AKAR TULI terbentuk semenjak tahun 2012 dan diresmikan pada tanggal 9 September 2013. Komunitas Akar Tuli juga didukung oleh kesiapan Volunteer, yaitu hearing people yang membantu teman-teman tuli dalam berkomunikasi dengan pemuda sekitar, membantu pelaksanaan tuli dalam berorganisasi dan membantu teman tuli dengan cara menerjemahkan komunikasi verbal ke dalam isyarat di berbagai acara.
Tujuan dari komunitas akar tuli antara lain mengembangkan potensi dan kemampuan pemuda/i tuli, terjalinnya komunikasi yang baik antara pemuda tuli dan pemuda/i hearing, serta memperjuangkan aksesibilitas dalam berbagai bidang pendidikan,pekerjaan dan hukum yang selama ini belum berjalan dengan baik.
Sedang visi dari komunitas AKAR TULI adalah membentuk pemuda tuli yang berkepribadian, memiliki kepedulian sosial dan berkemampuan, mensosialisasikan Bahasa Isyarat sebagai bahasa ibu dan bahasa utama komunikasi tuli, meningkatnya kesadaran pemuda hearing terhadap tuli, ketulian dan bahasa isyarat. Adapun misi dari Komunitas AKAR TULI adalah penyadaran terhadap persamaan kewajiban pada pemuda baik tuli / hearing, mengadakan penyaluran aspirasi, pengembangan potensi ilmu dan pengabdian pemuda tuli, menjalin dan mempererat hubungan kekeluargaan antara tuli dan hearing, mempromosikan Bahasa isyarat sebagai bahasa utama dalam semua acara Akar Tuli.