Bernard berusaha berontak dan melarikan diri dari mahkluk – mahkluk itu. Bernard berlari keluar dari semak – semak, nampaknya para mahkluk – mahkluk itu tidak mengikutinya dan tetap berada di dalam sana. Bernard berjalan dan kembali ke tempat duduknya sambil membersihkan pakaiannya yang kotor oleh bekas tanah liat dan campuran rumput yang basah.Â
Celana dan kemejanya kotor. Bernard telah duduk di kursi taman dan kembali memeriksa ponselnya. Dari belakang, muncul sebuah bayangan dan berusaha menarik Bernard dari belakang.Â
Kali ini bayangan tanpa wujud nyata itu mencekik Bernard hingga ia tidak bisa bernafas. Bernard berusaha melepaskan cekikan itu dan segera beranjak dari sana.
Chapter II
Stasiun Tugu
Ia memasukkan kembali ponselnya ke dalam tas. Lalu kembali ia pandangi lingkungan sekitar taman kota yang menjadi salah satu tempat terbaik, untuk menyendiri dan menyegarkan kekalutan pikirannya yang tidak menentu.Â
Keindahan ekosistem alam sekitar yang indah ini, merupakan jawaban yang terbaik untuk menghancurkan rutinitasnya yang super membosankan. Bernard terdiam cukup lama, menikmati suasana sore yang menenangkan.Â
Seketika ia melamun dan pikirannya melayang – layang dan membawanya pada sebuah pengalaman yang terjadi empat belas setengah tahun silam. Tepatnya di bulan September Tahun 1999. Ia bisa mengingatnya dengan sangat jelas. Sisa – sisa terik matahari masih menerpa wajah kakaknya.Â
Silaunya membuatnya untuk menutupi wajahnya dengan sebuah brosur yang menjajakan kosmetik yang ditawarkan oleh salah satu perusahaan multilevel marketing. Kedua orang tuanya mengantarkan Bernard dan kakaknya ke sebuah stasiun kereta api yang terletak di daerah Gambir, Jakarta.Â
Kakaknya sejak sekolah menengah atas bersekolah di SMA Stella Duce dan sudah tinggal di Yogyakarta. Ia telah lulus SMA dan saat ini sedang mengambil jurusan Ekonomi Akuntansi di salah satu perguruan tinggi swasta yaitu Universitas Sanata Dharma dan sudah berada di semester empat. Ia yang akan membantu Bernard mendaftarkan diri di perguruan tinggi tersebut.
Mereka telah tiba di stasiun Gambir. Orang tuanya telah turun dari mobil dan diikuti oleh Bernard dan kakaknya. Bernard menurunkan tas ransel dan mengenakannya di belakang punggungnya.Â