Mohon tunggu...
Benyamin Melatnebar
Benyamin Melatnebar Mohon Tunggu... Dosen - Enjoy the ride

Enjoy every minute

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Stealthy

30 Agustus 2021   17:01 Diperbarui: 30 Agustus 2021   17:11 1028
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bernard sontak kaget, hampir ia menyerempet seorang pengendara motor. Ia tidak menyadari bahwa ada mahkluk halus yang berusaha mencelakainya.

Hanya memerlukan waktu lima belas menit, akhirnya Bernard tiba di kantor pelayanan pajak. Ia memarkir mobil di pinggir jalan. Kemudian, turun dari mobil dan berjalan ke arah lobby kantor pelayanan pajak. 

Pak satpam yang berdiri di depan pintu mengucapkan selamat datang dan mempersilahkannya untuk masuk. Ia tersenyum kepadanya dan melangkahkan kakinya menuju sebuah pintu di sebelah kanan dan mengambil nomer antrian dari mesin pencetak nomer antrian di sebelah kirinya. Bernard sengaja memilih duduk di kursi paling belakang dekat dengan air conditioner yang terpampang di bagian atasnya. 

Sejumlah orang lalu lalang di depannya untuk menuju toilet yang berada di pojok kanan. Memang tempatnya duduk berada cukup dekat dengan toilet. 

Ia mengeluarkan ponsel dan mengecek notifikasi dari media - media sosial di mana ia join di dalamnya. Kurang dari dua puluh menit, akhirnya nomer antriannya dipanggil. Bernard beranjak dari kursinya dan berjalan menuju loket nomer lima. 

Ia duduk di kursi lipat tepat berwarna merah di depan sang petugas penerima surat. Sosok menyeramkan yang memiliki tubuh besar itu kini sudah ikut berdiri di samping Bernard. 

Ia seolah kini menjadi bodyguard yang ingin menunggui tuannya. Padahal Bernard tidak tahu rencana jahat yang akan dilakukan oleh sosok menyeramkan itu. 

Kemudian Bernard mengeluarkan dua lembar kertas yang terdiri dari satu surat permohonan permintaan nomer seri faktur pajak dan kode aktivasi nomer EFIN dan menyerahkannya kepada petugas penerima surat. 

Petugas itu menerimanya dan kemudian mencetak nomer seri faktur pajak untuk perusahaan tempat Bernard bekerja, lalu memberikannya kepada Bernard. Surat itu ia terima dan mengucapkan terima kasih kepada si petugas. Bernard beranjak dari kursi yang berhadapan dengan petugas penerima surat, lalu berjalan menuju lobby. 

Bernard melipat surat yang baru diterimanya dan memasukan ke dalam tas kerjanya yang berukuran kecil. Bernard berjalan mengikuti jalan setapak dan brakkkkk. Ia terjatuh dan kepalanya nyaris membentur trotoar. Iya, hal itu merupakan ulah sosok jahanam yang menjatuhkan Bernard. 

Bernard bangkit dan berjalan ke arah mobil – mobil yang terparkir di pinggir jalanan besar. Ia tidak habis pikir, kenapa bisa sampai jatuh. Hal ini pasti akibat ia terlalu banyak pikiran, pikir Bernard dalam hati. Kemudian ia membuka mobil, Memundurkannya sedikit dan memutar balik untuk menuju jalan raya yang lebih besar.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun