Mohon tunggu...
Bent
Bent Mohon Tunggu... Freelancer - Den bent

Menerjemahkan waktu

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Manusia dalam 4 Elemen Alam

8 April 2020   08:38 Diperbarui: 15 Juni 2021   07:14 10679
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

6) api + air, yang bisa memadamkan api hanyalah air

Artinya, Yg bisa menakhlukan nafsu kesombongan adalah ruh dari firman. Tak ada solusi lain selain hal itu. Mau mencari keujung dunia tidak akan pernah mendapatkan solusi akan pelik dan buntunya nafsu manusia.

Yang bisa menakhlukan kekuasaan api adalah air, ada istilah negara api menyerang dan selalu saja meninggalkan kehancuran. Inilah pola kekuasaan bathil yg dihuni oleh pemimpin2 api. Gemar melakukan hal2 kebodohan (memimpin tdk berdasarkan kewahyuan tetapi dengan nafsu). 

Kekuasaan model begini akan jatuh ketika Allah sudah berkehendak mencurahakan air langit yang deras kepada tanah2 yg dikehendakiNya. pergiliran hancur dan tegaknya suatu kekuasaan antara Negara api dengan Negara air itu pasti akan terjadi sebagai suatu bentuk skenario ketetapan dari maestro kehidupan yaitu Allah, Tuhan Semesta Alam.

Namun, jangan coba2 merebut kekuasaan yg sedang berdiri, siapapun dimanapun. Kalau anda melakukan hal tersebut berarti anda termasuk orang mati, yaitu bodoh bin jahil. Karena soal kekuasaan hanya Allah yg memiliki hak prerogatif. Dia yg mencabut (menghancurkan) kekuasaan kepada siapa yang dikehendakiNya, Dia juga yang akan mengangkat (memberikan) kekuasaan kepada siapa yg dikehendakiNya. 

Sejarah memberikan pelajaran yang nampol soal pergiliran peradaban manusia dari kekuasaan antara yang haq dengan yang bathil. Layaknya alam yang memberikan petunjuk bagaimana siang dan malam dipergilirkan sesuai garis waktu dan ketetapan dari Empunya Semesta.

Demikian, Segala puji bagi Allah, Tuhan Semesta Alam

Salam hormat,

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun