Mohon tunggu...
Benny Frastiawan Ahmad Putra
Benny Frastiawan Ahmad Putra Mohon Tunggu... mahasiswa -

Selanjutnya

Tutup

Money

Audit Atas Siklus Perolehan dan Pembayaran Kembali Modal

2 April 2016   14:05 Diperbarui: 2 April 2016   15:31 669
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nama   : Benny Frastiawan Ahmad Putra

Nim     : 2014017082

 

AUDIT ATAS SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KEMBALI MODAL

 

Akun-akun utama dalam siklus perolehan dan pembayaran kembali modal: wesel bayar, hutang kontrak, hipotek, hutang obligasi, beban bunga, bunga yang masih harus dibayar, kas di bank, modal saham biasa, modal saham preferen, modal disetor atas nilai pari, modal donasi, dll.

Empat ciri khas siklus perolehan dan pembayaran kembali modal sangat mempengaruhi audit

Terhadap akun-akun di atas:

1. Relatif sedikit transaksi yang mempengaruhi saldo-saldo akun di atas tetapi setiap transaksi jumlahnya material.

2. Tidak dimasukanya satu transaksi tunggal yang mungkin material (pengabaian suatu transaksi merupakan masalah audit yang utama).

3. Terdapat hubungan hukum antara entitas usaha klien dan pemegang saham, obligasi atau dokumen-dokumen pemilikan yang serupa.

4. Terdapat  hubungan langsung antara akun bunga dan dividen dengan hutang dan

modal.

 

WESEL BAYAR

Wesel bayar adalah kewajiban hukum terhadap kreditur yang mungkin dijamin oleh aktiva atau sama sekali tidak dijamin.

Tujuan pemeriksaan auditor atas wesel bayar adalah untuk menentukan apakah:

1. Struktur pengendalian intern terhadap wesel bayar cukup memadai.

2. Transaksi-transaksi yang terkait telah diotorisasi secara memadai dan telah dicatat sesuai dengan keenam tujuan spesifik audit atas transaksi yang telah ditetapkan.

3. Hutang atas wesel bayar dan beban bunga dan kewajiban yang masih harus dibayar yang berhubungan, telah dinyatakan dengan wajar sesuai dengan 8 dari 9 tujuan spesifik audit atas rincian saldo. (detail tie in, eksistensi, accuracy, evaluation, classification, cut off, realizable value, right and obligation, presentation and disclosure)

 

Pengendalian Intern yang penting atas wesel bayar

1. Otorisasi yang memadai atas penerbitan wesel baru (tanggungjawab penerbitan ada pada dewan direksi atau manajemen puncak).

2. Pengendalian yang mencukupi atas pembayaran pokok pinjaman dan bunga.

3. Dokumen dan catatan-catatan yang memadai.

4. Verifikasi independen secara periodik.

 

Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif atas Transaksi

Pengujian terhadap transaksi wesel bayar meliputi penerbitan wesel bayar dan pembayaran kembali

pokok pinjaman serta bunga. Pengujian transaksi wesel bayar dan bunganya harus lebih menekankan

terhadap empat pengendalian intern terpenting dan harus ada penekanan terhadap ketepatan jumlah

penerimaan dan pembayarannya.

 

ProsedurAnalitis

Prosedur analitais merupakan hal yang esensial untuk wesel bayar karena pengujian terinci atas beban bunga dan bunga terhutang seringkali dapat dieliminasi bila hasilnya menguntungkan. Prosedur Analitis Kemungkinan Kekeliruan Hitung kembali taksiran beban bunga Salah saji beban bunga atau bunga terhutang, atau pengabaian wesel bayar yang beredar. Bandingkan wesel bayar yang beredar

 

 

EKUITAS  PEMILIK

Transaksi-transaksi ekuitas pemilik yang mungkin terjadia dalah perubahan ekuitas pemilik disebabkan oleh laba atau rugi tahunan serta pembagian dividen.

Tujuan dari pemeriksaan auditor terhadap ekuitas pemilik adalah untuk menentukan apakah:

1. Struktur pengendalian intern terhadap modal saham dan dividen yang berkaitan mencukupi.

2. Transaksi-transaksi ekuitas pemilik telah dicatat sesuai dengan keenam tujuan spesifik audit.

3. Saldo-saldo ekitas pemilik telah disajikan dan diungkapkan sesuai dengan tujuan spesifik audit

Rincian saldo.

 

Pengendalian  Intern yang penting dan diutamakan oleh auditor:

1. Otorisasi yang memadai untuk transaksi (transaksi material dan harus disetujui oleh dewan

direksi).

2. Pencatatan yang baik dan pemisahan fungsi.

3. Petugas dan agen pemindahan saham yang independen. Perusahaan yang mengeluarkan

sahamnya di pasar modal, diharuskan menggunakan petugas catat bebas sebagai suatu alat

pengendalian untuk mencegah pengeluaran sertifikat saham yang tidak sah.

 

Audit Atas Dividen

Penekanan pada audit atas dividen adalah pada transaksinya dan bukan saldo akhir, kecuali jika ada

Hutang dividen. Keenam tujuan spesifik audit atas transaksi relevan untuk dividen.

 

Tujuan terpenting dari control terhadap dividen, termasuk yang berkaitan dengan hutang dividen:

1. Dividen yang dicatat benar ada (eksistensi).

2. Dividen yang ada seluruhnya telah dicatat (kelengkapan).

3. Dividen telah dicatat dengan benar (accuracy).Dividen yang dibayar kepada pemegang saham

adalah benar ada (eksistensi)

4. Hutang dividen telah dicatat (kelengkapan).

5. Hutang dividen telah dicatat dengan benar (keakuratan).

 

Audit Atas Laba Ditahan

1. Titik awal audit terhadap laba ditahan adalah analisis terhadap laba ditahan untuk seluruh tahun

yang bersangkutan (meliputi keterangan tentang setiap transaksi yang mempengaruhi laba ditahan).

2. Audit terhadap pengkreditan atas laba ditahan yang berasal dari laba tahun yang bersangkutan

dilakukan dengan menelusuri jurnal dalam laba ditahan kedalam laba bersih pada penghitungan

laba rugi. Prosedur ini dilakukan pada saat-saat terakhir audit seluruh ayat jurnal penyesuaian yang

mempengaruhi laba bersih disesuaikan.

3. Setelah auditor yakin bahwa transaksi tersebut dapat diklasifikasikan sebagai transaksi laba

ditahan, langkah berikutnya adalah menentukan apakah nilai transaksi tersebut benar.

4. Pertimbangan penting lainnya dalam  audit  laba ditahan adalah menilai apakah ada transaksi

yang seharusnya dimasukan tetapi belum dicacat.

5. Hal penting dalam menentukan apakah laba ditahan diungkapkan dengan benar dalam neraca

adalah keberadaan pembatasan-pembatasan terhadap pembayaran dividen. Pembatasan pembatasan

ini harus diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun