Mohon tunggu...
Benny Rhamdani
Benny Rhamdani Mohon Tunggu... Novelis - Kreator Konten

Menulislah hal yang bermanfaat sebanyak mungkin, sebelum seseorang menuliskan namamu di nisan kuburmu. | Subscribe YouTube @bennyinfo

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Bantu Buah Hati Kembangkan Keterampilan Menulis

7 April 2014   21:08 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:57 348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_330543" align="aligncenter" width="473" caption="Budaya baca penting untuk meningkatkan keterampilan anak menulis. (foto: Dokpri)"][/caption]

Keterampilan menulis (kreatif), seperti yang sudah diteliti banyak pakar, memiliki segudang manfaat bagi individu yang bersangkutan. Saya tidak pernah mendengar  penelitian tentang dampak negatif keterampilan menulis. Itu sebabnya, sangat disarankan keterampilan menulis dibekalkan kepada anak-anak, terutama di bangku sekolah dasar.

Keterampilan menulis ini bisa dirasakan manfaatnya oleh anak-anak pada saat itu pula, maupun saat dia beranjak rema dan dewasa sekalipun. Apalagi hampir semua kegiatan akademis selalu berhubungan dengan kegiatan menulis, seperti mengarang, menulis essay, menulis skripsi, dan lain sebagainya. Di luar pendidikan formal, keterampilan menulis bisa dipakai untuk ngeblog, mengisi buku diary, atau menulis pesan ke seseorang.

Sayangnya, pendidikan keterampilan menulis ini tidak banyak diberikan di bangku sekolah. Hanya selingan di mata pelajaran Bahasa Indonesia. Berbeda dengan sekolah-sekolah di negara maju, yang memberi bekal keterampilan menulis begitu padat.

Beberapa sekolah yang tahu kegunaan keterampilan menulis untuk siswanya, akhirnya memutuskan untuk membuat kegiatan ekstra kurikuler penulisan kreatif. Hingga saat ini, saya mendengar banyak sekolah-sekolah favorit mengadakan kegiatan ekskul tersebut. Bahkan pengajarnya adalah diambil dari praktisi, bukan guru pelajaran sekolah.

Bagaimana yang tidak ada ekskul tersebut? Sudah seharusnya, tanpa beralasan lagi, orangtua yang harus turun tangan langsung. Orangtua bisa membawa buah hatinya ke sanggar-sanggar dengan pendidikan keterampilan menulis, atau jika sulit menemukannya, ya orangtua sendiri yang turun tangan. Tidak usah panik. Saya akan sajikan beberapa langkahnya.

Membangun Keluarga Suka Membaca

Anakakanmeniruorangdisekitarnya. Termasuk kebiasaan membaca. Jika orangtuanya tidak suka membaca, jangan paksakan anaknya akan suka membaca.  Karena itulah orangtua harus jadipanutan yang baikdalambudayamembacadikeluarga. Orangtua jangan membaca terpisah dari anak-anak. Perlihatkan bahwa orangtua selalu menyediakan waktu untuk membaca. Bahkan jika orangtua tidak suka membaca, dia bisa bersikap pura-pura membaca buku selama setangah jam di dekat anak-anaknya.
Sediakan buku bacaan untuk anak. Usahakan yang disukai anak-anak. Bila anak susah membaca, carilah tema yang disukainya. Misalnya anak suka sepakbola, belikan buku-buku tentang sepakbola.
Jangan lupa untuk meluangkanwaktuuntukikutmembacabuku yang anakbaca. Dengan begitu, orangtua bisa berdiskusi dengan anak, baiktentangcerita, sampulbuku, maupuntentangpengarangnya.

Bermain Kata

Untuk meningkatkan keterampilan menulis, anak harus kaya kosakata. Membaca adalah salah satu cara yang manjur. Tapi banyak cara lain yang bisa dilakukan sambil bermain-main, misalnya melaluipermainan scrable, teka-tekisilang, atau puzzle kata.

Saya sendiri biasanya melakukan permainan kata saat dalam perjalanan dengan main tebak-tebakanlawankatamaupunsinonim. Terkadang juga saya main berbalas pantun-pantun jenaka. Apapun yang dilakukan sambil bemain, akan membuat anak bahagia dan tidak mengira dia sedang belajar 'sesuatu'.

Sediakan Fasilitas

[caption id="attachment_330544" align="alignnone" width="504" caption="Sediakan fasilitas menulis untuk anak. (foto: Dinda)"]

13968541541297223076
13968541541297223076
[/caption]

Seperti keterampilan lainnya, tentu membutuhkan tempat dan fasilitas. Jika anak ingin semakin berkembang kemampuan menulisnya, sediakantempat agar anakbisaberkreasidengankemampuanmenulisnya. Jauhkan tempat itu dari daritelevisi agar buah hati bisa tetap fokus saat berkarya.


Sediakan fasilitas lain seperti alat tulis manual dan komputer. Saat ini komputer bukan agi barang mewah, sehingga orangtua bisa mengupayakannya untuk sang anak. Simpan di dekatnya buku-buku referensi untuk menulis, termasuk kamus (KBBI) dan ensiklopedi.


Disiplin

Cara terbaikuntukmeningkatkanketerampilanmenulis, tidakpeduliusiapenulisadalahmelaluilatihan yang teratur. Bantulah anak mengatur waktu agar mengimbangi waktu untuk menulis dengan waktu belajar materi sekolah. Disiplin bisa dimulai dengan membuat jurnal harian.

Usahakan agar anak menulis setiap hari, walaupun tidak harus sama secara kuantitas. Aak bisa menulis lebih panjang dan lama di akhir pekan. Dengan agenda ini, orangtua harus bijak menysuaikan waktu acara keluarga agar anak tetap disiplin menulis.
Menyusun Proyek
Tantanglahanakmembuatsebuahproyekjangkapendek. Semisal, mengisiblognyaselamasebulantanpaberhenti. Jikaberhasildiberirewardmingguandanbulanan.


Contoh lain adalah yang dilakukan orangtua penulis pionir KKPK Izzati yang mendapattugasmeresensibuku setiap selesai membaca satu buku. Stiap meresensi Izzati akan mendapat hadiah buku baru. Selain bisa mengatur keungan untuk membeli buku, anak juga dilatih menulis dan menangkap keungggulan buku yang dibacanya.

Menulis Bersama
Janganharapkananakdisiplinmenulis, sementaraorangtuatidakikutmenulis. Berdasarkan pengalaman saya, anak yang orangtuanya juga menulis berkembang jauh lebih pesat ketimbang yang orangtuanya tidak menulis juga. Karena itu, bBuatlahrencanamenulisbersama. Semisal, dengan membuat blog keluarga.

Menilai Progres

Cobalah untuk mengevaluasi perkembangan keterampial menulisnya. Saatberdiskusidengananak-anak, berikan penilaian atas karyanya. Benahikekurangannya, janganlupamemujikemajuannya.
Bisamelibatkan guru disekolahnyauntukpenilaian. Takjarang saya menemukan anak yang lebihpercayakepadagurunyauntukmenilaikemampuanmenulisnya.

Tingkatkan Target
Setelahminatanaktumbuh, terustingkatkan kemampuannya. Ajaklahanakkepameranbuku, tokobukudanacara launching bukuanak agar motivasinya terus menyala. Dengan melihat langsung penulis cilik yang melaunching bukunya, si anak akan merasa 'cemburu' sehingga motivasinya akan terbakar. Begitu pula bila ke toko buku dan melihat anak-anak seusianya sudah menerbitkan buku.
Gabunglah dengan komunitas penulis cilik. Karena anak akan banyak mendapat amsukan dari sesama usinya. Pelajaran dari teman sebaya terkadang lebih efektif untuk mempercepat progres kemampuan menulisnya.
Setelah menulis untuk lingkungan terbatas, Pancingkeinginannya agarkaryanya maudipublikasikanlebihluas. Baik ke media cetak maupun penerbitan buku.

Sekadar tambahan, ini poin-poin yang harus diingat juga:
1.Membiarkananakmembacabuku yang bukanuntukusianya tanpa diskusi.
2.Memancingideanak, bukanmemaksakanmenulisideAnda.
3.Mengedittulisananaktanpamendiskusikannyalebihdulu.
4.Membiarkanataumalahmemintaanakmenjiplakkaryaorang lain.
5.Menyepelekankaryatulisanaksecara verbal maupun nonverbal.


selamat mencoba.

***

Materi ini disampaikan pada Seminar  di SDIT Aulady Serpong, Sabtu, 5 April 2014.

Untuk penyemangat menulis ikuti saja kultwit saya setiap hari di@bennytopmodel

[caption id="attachment_330545" align="alignnone" width="448" caption="Seminar tentang peran orangtua untuk membantu meningkatkan keterampilan buah hati menulis. (dokpri)"]

13968542751679730055
13968542751679730055
[/caption]


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun