Mohon tunggu...
Benito Rio Avianto
Benito Rio Avianto Mohon Tunggu... Dosen - Ekonom, Statistisi, Pengamat ASEAN, Alumni STIS dan UGM
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Blogger, Conten Creator, You Tuber. Stay di Jakarta, tertarik dengan isu Ekonomi ASEAN dan perekonomian global. Aktif menulis di beberapa media. Menyukai pergaulan dan komunitas internasional. Berharap sumbangan pemikiran untuk kemaslahatan bangsa. Bersama Indonesia ASEAN kuat, bersama ASEAN Indonesia maju. https://www.youtube.com/watch?v=Y95_YN2Sysc

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Peran Pusat Studi ASEAN dan Kontribusi Konstruktif Perguruan Tinggi Indonesia

25 Juli 2022   18:19 Diperbarui: 2 Agustus 2022   17:56 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pendirian Pusat Studi ASEAN (PSA) sebagai Upaya Peran Konstruktif Perguruan Tinggi Berkontribusi bagi Kepentingan Nasional di ASEAN 

Tepat setahun setelah Keketuaan Indonesia di ASEAN tahun 2011, Pusat Studi ASEAN/ASEAN Study Center (ASC) Universitas Gadjah Mada (UGM) merupakan PSA yang pertama kali didirikan di Indonesia.

Berdiri pada tahun 2012 PSA UGM secara administrative berada di bawah Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (Fisipol) dan merupakan hasil kolaborasi Universitas Gadjah Mada dan Kementerian Luar Negeri (c.q. Direktorat Jenderal Kerjasama ASEAN).  

Selanjutnya setelah PSA UGM berdiri, dilanjutkan dengan PSA Universitas Indonesia dan berbagai kampus lainnya di tanah air.  Pada tahun 2022, jumlah PSA mencapai 60 unit.

Pendirian PSA berlandaskan Prinsip Tri Dharma yaitu pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat. 

Pusat Studi ASEAN didirikan untuk memberikan review secara objektif dan kritik yang diperlukan oleh pemerintah Indonesia untuk meningkatkan peran dan posisi Indonesia di ASEAN. 

Untuk itu setiaap PSA diberi kebebasan masing-masing untuk mendalami isu-isu di bidang politik-keamanan, ekonomi dan sosial-budaya sesuai dengan 3 (tiga) pilar ASEAN.

Pendirian Pusat Studi ASEAN dilatarbelakangi oleh arti institusi ASEAN yang signifikan dalam menjaga stabilitas keamanan regional dan meningkatkan kerjasama ekonomi di Asia Tenggara. Pentingnya ASEAN bagi negara-negara di Asia Tenggara telah dirasakan selama beberapa dekade. Namun hingga kini ASEAN masih menghadapi beberapa persoalan seperti persepsi masyarakat tentang ASEAN yang dipengaruhi oleh kurangnya awareness serta kekhawatiran menyangkut kapabilitas ASEAN dalam menjaga stabilitas keamanan regional dalam menghadapi berbagai isu seperti ketegangan di Laut Cina Selatan.

PSA Universitas Gadjah Mada

PSA UGM dipimpin oleh Dr. Dafri Agussalim,MA sebagai direktur, Pusat Studi ASEAN membawa tema "Bringing ASEAN Closer to You" demi mewujudkan masyarakat ASEAN yang terintegrasi. Untuk mewujudkan hal tersebut tersebut Pusat Studi ASEAN UGM mengadakan beberapa penelitian termasuk sektor ekonomi ASEAN diantaranya, "Gearing Up for ASEAN Economic Community: Small and Medium Enterprises' Response and Preparedness to Regional Market Integration", "Towards ASEAN Digital Community: Digital Divide and ICT Cooperation in ASEAN", "Strategi Pengembangan Kelembagaan Kepariwisataan Berorientasi pada Halal Tourism: Studi di Destinasi Pariwisata Nasional Lombok -- Gili Tramena" dan riset lain yang mencakup ketiga pilar ASEAN. Di luar penelitian, Pusat Studi ASEAN UGM juga memiliki program lain seperti AYIEP (Youth Initiative Empowerment Program), Bincang ASEAN, dan seminar.

Selain berkolaborasi dengan Kementerian Luar Negeri RI, Pusat Studi ASEAN UGM juga merupakan partner Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan beberapa universitas luar negeri seperti University of Groningen, Guangxi University, Nanyang Technological University, Chulalongkorn University, University of Melbourne, dsb. Pusat Studi ASEAN UGM juga menjalin kerjasama dengan pemerintah daerah yaitu Kota Jogjakarta, Magelang, Sleman, Kab. Banyumas, dan Provinsi NTB.

Rekomendasi

Berdirinya PSA diberbagai perguruan tinggi di tanah air yang saat ini berjumlah 60 unit memberikan kesetaraan akses (equitable access) bagi para akdemisi untuk dapat berpartisispasi sekaligus mengambil manfaat dari proses integrasi dan pembangunan masyarakat ASEAN sehingga dapat menjadikan ASEAN yang lebih people-oriented dan people-centered.

Apalagi saat ini huga telah berdiri Network of ASEAN Study Center Indonesia (NASI) yang diketuai oleh UGM dan co-chair UI, akan makin mensolidkan keberadaan PSA yang tersebar di seluruh tanah air.  PSA dapat berperan megkaji manfaat dan memberikan rekomendasi bagi Pemerintah daerah maupun Pemerintah Pusat manfaat berbagai Kerjasama ASEAN baik dibidang ekonomi, politik-keamanan, dan sosial-budaya.  Hal ini sesuia dengan keragaman fakultas maupun pusat studi tang ada di berbagai kampus.  Hal ini tentu saja akan mendorong peran serta dan eksistensi kampus mealui PSA baik di tingkat nasional, regional, maupun global.

Melalui tulisan ini, saya menghimbau berbagai perguruan tinggi baik negeri dan swasta, serta perguruan tinggi kedinasan (PTK) untuk mendirikan PSA (sampai saat ini belum satu PTKpun yang memiliki PSA).  Pendirian PSA sekaligus akan mengajak civitas akademika, baik mahasiswa maupun dosen untuk berperan lebih luas lagi dalam skala regional dan global.  PSA juga akan mendorong kreativitas civitas akademika untuk berkompetisi di arena yang lebih luas lagi.

Oleh: Benito Rio Avianto
Ahli Ekonomi ASEAN/Analis Kebijakan Ahli Muda, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian/Ketua Dewan MEA Indonesia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun