"Ndak, rumah saya dekat, cuma karena gerimis saja, neduh bentar."
"Owh, beli rempeyek Kak, biar gak ngantuk."
"Oke, satu ya."
"Boleh."
Gerimis pun berlalu, seiring semburat merah saga di cakrawala. Hari ini masih ada sisa tiga bungkus rempeyek dari 20 bungkus yang dia jajakan.
"Ibu, Bapak, aku pulang, maaf tadi neduh di halte waktu gerimis, jadi terlambat pulang."
"Syukurlah, jangan sampai kehujanan, takut sakit. Apa habis hari ini rempeyeknya Jeng?"
"Sisa tiga bu, maaf ya."
Ndak apa-apa, besok ndak usah jualan nak, biar ibu titip di warung-warung saja."
"Ndak apa-apa bu, Ajeng sambil jalan-jalan. Untungnya sekolah Ajeng tidak full day kan bu."
"Ngaji mu jadi terbengkelai nak, nanti jualannya jangan tiap hari."