Ajeng menyambutnya dengan ramah, dan mempersilahkan pelanggannya. Dia telah lulus sekolah kejuruan,dan bekerja di sebuah resto ternama. Perjuangan yang berat baginya menyisihkan beberapa pelamar lainnya. Karena cinta serta doa kedua orang tuanya yang selalu mengiringi.
Hidup adalah perjuangan hingga waktu yang telah ditetapkan Tuhan saat berpulang. Dia hanya belajar untuk menjalani dengan selalu ceria.
"Silahkan memilih menunya mbak."
Dia sodorkan dengan sopan lembar daftar menu, dan pelanggan cantik nan jutek itu pun segera menyebutkan menu-menu pesanannya. Dengan sigap Ajeng menyerahkan daftar pesanan pada bagian menu.
Hari ini dia sift malam, pelanggan sangat banyak, rata-rata muda mudi. Mungkin karena akhir pekan, kebanyakan mereka memesan makanan ringan dan kopi.
"Rupanya di sini ya! Mulai kapan kamu bohong padaku?"
"Ken!"
"Apa?! Tadi kamu bilang gak bisa ikut denganku larena antar mamamu kan? rupanya di sini ada janji kencan!"
"Kenar!"
"Terima kasih, aku sudah sabar bersamamu, sudah waktunya sampai di sini."
"Kita bicarakan di rumah Ken."