Mohon tunggu...
Jangkrik Pohon
Jangkrik Pohon Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Warga Makassar

Selanjutnya

Tutup

Humor

Kenangan, Kopi, Kambing

22 Mei 2015   10:40 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:43 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di sana, rasa itu tak bicara soal sensasi lidah, tetapi teman ngobrol. Bukan lagi soal racikan kopi, tapi konteks ngopi. Di sana, kopi ala mahasiswa kere tak bicara soal kualitas tetapi kuantitas, bukan soal sajian tetapi keakraban, bukan soal kekentalan kopi tetapi manis gula. Kesederhanaan Kopi Tiwus bagi Ben, membuat kopi itu lebih nikmat dari Espresso ataupula Cappucino, apalagi sekedar Perfecto. Kopi Tiwus menggambarkan hidup yang indah, meski ia sukar sempurna. Dalam kopi hambar kami, kesempurnaan itu justru mewujud tanpa keindahan dan variasi.

Kopi bagi mahasiswa kere seolah hendak melampaui gambaran Dee tentang Kopi Tiwus. Hidup itu boleh pahit dengan bentuk-bentuk yang muram, menyedihkan, sedih, pilu, dan sebagainya, tapi tak perlu didramatisasi hingga ke rasa kopi. Bila hidup itu harus dijalani dengan getir, setidaknya kopi kami harus tetap manis hingga tetes terakhir. Kopi adalah gambaran kenyataan hidup, sementara gula adalah ideal-ideal tentang hidup. Tanpa ampas, hidup menjadi sempurna. Sebagaimana eksperimen Kaldi telah membuat makanan kambingnya menjadi produk berharga, inovasi demi inovasi akan membawa kita kesana. InsyaAllah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun