Sebagai alat pembinaan moral spiritual bagi anggota jamaah;
Mengirim hadiah atau pahala;
Mempererat hubungan ukhuwah Islamiyah; dan
Meningkatkan kualitas iman umat Islam secara rutin dan berkesinambungan.
Menurut Komaruddin Hidayat  (Psikologi Kematian Mengubah Kematian Menjadi Optimisme, 2006 : 23) secara psikologis ada manfaat tahlilan, yaitu sebagai berikut:
Terhiburnya keluarga yang ditinggalkan dan menjadi pelipur lara bagi mereka, karena banyaknya orang yang datang dan ikut serta mendoakan jenazah.
Sebagai media untuk bisa saling bersilaturahmi. Karena terkadang dengan adanya acara tahlilan banyak rekan, saudara dan kerabat yang jauh akan datang untuk mendoakan jenazah.
Harapan semua doa yang dipanjatkan secara bersama-sama dan dengan hati yang Ikhlas, akan dikabulkan oleh Allah SWT.
Memperdebatkan tahlilan bid'ah atau bukan bid'ah merupakan perdebatan yang kurang memerhatikan aspek sosiologis dan antroplogis dalam keberagamaan, karena tidak akan pernah ditemukan cara beragama yang sama persis dengan contoh dari Rasulullah saw. dan para sahabat, oleh karena itu diperlukan kearifan dalam memahami keberagamaan umat Islam yang beragam dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk tentang tahlilan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H