merangkainya menjadi serupa sebuah rumah bersama
betapa pintu-pintu dan jendela itu terbuka lebar
siapa dan apa saja bebas masuk ke dalamnya
dan kita pun bebas memandang ke dunia luar
Â
di kedalaman sunyi malam
ketika pintu-pintu dan jendela terbuka lebar
kita tertatih gagap menatap para pencuri berkeliaran
tak mampu menangkapnya, hanya mampu menghardiknya
maling teriak maling, memicu sengketa cinta di tiap ruang
sementara hati nurani itu pergi entah ke mana
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!