Mohon tunggu...
Beni Guntarman
Beni Guntarman Mohon Tunggu... Swasta -

Sekedar belajar membuka mata, hati, dan pikiran tentang apa yang terjadi di sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Seorang Anak Palestina

7 Maret 2016   11:18 Diperbarui: 7 Maret 2016   11:43 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

seorang anak menatap kemuraman di langit Palestina

asap hitam mengepul, suara rentet tembakan di kejauhan

menatap langit Palestina dengan rasa getir, mendung rasa

“siapa lagi yang terbunuh hari ini?” tanyanya dalam hati

 

perang itu belum berakhir, penindasan masih berlanjut

sepetak tanah jiwa masih terus membara, masih terjajah

anak-anak terbunuh sia-sia, dalam ketak-berdayaannya

biadab katamu, namun dunia hanya bisa berkata-kata

 

air matanya tak lagi bisa menetes, kering sudah, tiada lagi

yang mampu diteteskan, karena duka itu terlalu banyak

ayah, paman, dan abang telah tiada, telah terbunuh, tewas

ditembus peluru zionis Israel yang menindas dan menjajah

 

seorang anak menatap kemuraman di langit Palestina

sedih, duka, marah, dan dendam bergumpal dalam dada

anak-anak yang tegar membusungkan dadanya, melawan,

dada mereka menyimpan rasa cinta terhadap tanah airnya

 

di dalam dadanya bersemai rasa cinta terhadap negerinya

menjemput maut yang datang, rela syahid, kata-katanya

merah menyala, dan ia berkata:“habiskan semua pelurumu

zionis! Tembaklah dadaku dan dada seluruh anak Palestina!”

 

*****

Batam, 2016.

 [caption caption="Sumber Ilustrasi: kartuweb.org"][/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun