wanita itu siap-siap ke lapaknya, sejauh belasan kilo meter
bersepeda, perlahan menuju ke suatu tempat di sudut kota
untuk menggelar dagangannya di kali lima, Â di sudut jalan itu
Â
Gerimis menyapa pagi, roda kehidupan kota mulai berputar
ramai pengendara berlalu lalang di jalan aspal yang berlobang
semua berjalan pelan, lobang-lobang dipenuhi genangan hujan
mbok Sinah duduk di suatu sisinya, menjajakan sesayuran segar
Â
Keringat dan hujan yang membasahi bajunya kering di badan
mbok Sinah mulai berkemas pulang, tiada yang tersisa hari ini
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!