Â
di atas  kapal kertas kita bertaruh cinta menyulam waktu
berharap besar pada ombak dan hembusan angin musim
laju melajulah kapal-kapal kertas bersama angin malam
layarnya yang mungil basah dijamah asin garam lautan
tenggelam, kandaslah cinta sebelum sampai ke seberang
Â
kuketuk pintu-pintu kesunyian di malam buta
kulepas kapal kertas guna berlayar menuju ke semenanjungmu
kepada ombak dan angin kutitipkan ia agar tak tenggelam
meski setiap ketukkanku akan memanggil datangnya badai
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!