Mohon tunggu...
Beni Guntarman
Beni Guntarman Mohon Tunggu... Swasta -

Sekedar belajar membuka mata, hati, dan pikiran tentang apa yang terjadi di sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Mari Kita Renungkan

28 Desember 2015   21:49 Diperbarui: 29 Desember 2015   12:26 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

sebuah catatan kecil  menuju tutupnya bilangan tahun ini

menjelang datangnya senja yang akan mengakhiri Desember

sebelum matahari terakhir tahun ini tenggelam di ufuk barat

sebelum  matahari baru di tahun yang baru terbit di ufuk timur

 

seperti catatan kecilku di tahun-tahun yang telah berlalu

aku melihat wajah bertopeng untuk wajah pemimpin bangsaku

raut wajah yang padanya terpancar kepalsuan dan kebengisan

terlihat taring di balik sikap ramah tamah dan sopan santunnya

 

entah ke mana hilangnya hari nurani para pemimpin negriku

mungkin ia telah habis terbeli oleh cukong atau mafia minyak

mungkin ia tersimpan di gudang rahasia miliknya partai politik

mungkin juga terselip di selangkangan para pelacur kelas tinggi

 

kata-kata kebencian , fitnah keji, dan hujat-menghujat jadi hal biasa

pendidikan dan akal sehat ,  tiada pengaruhnya dalam bertutur kata

fitnah terlontar begitu mudah, dan  itu dianggap sebagai perjuangan

sebuah amanat diperjual-belikan dengan harga teramat murahnya

 

cita-cita bernegara dan rasa saling menghargai sesama anak bangsa

mungkin ia tengah ditenggelamkan oleh kegaduhan dan keserakahan

mungkin juga tengah tersandera di tangan para mafia dan antek asing

kemajuan negriku terkendala oleh ulah para badut bertopeng kebajikan

 

menatap ke tahun-tahun yang telah berlalu dan juga yang akan datang

mari kita melihat ke dalam jati diri bangsa, melihat wajah kita hari ini

melihat wajah timur dan barat yang masih dalam ketimpangan besar

masih kah kita mampu mengenali wajah asli Keindonesian kita?

 

******

Batam, 2015.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun