Mohon tunggu...
Beni Guntarman
Beni Guntarman Mohon Tunggu... Swasta -

Sekedar belajar membuka mata, hati, dan pikiran tentang apa yang terjadi di sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Negeri Seribu Satu Tikus

21 November 2015   03:34 Diperbarui: 21 November 2015   04:04 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

sering kutanya pada malam

tentang arti mimpi-mimpiku

berjalan di negri seribu satu tikus

yang tak pernah tuntas berasap

yang tersangkut di atas awan

yang terhempas di bibir jurang

yang kandas di hati kecilku

di sela-sela jagaku

 

bebatuan membisu

tak bergeming dalam gelapnya

kutanya pada langit penuh bintang

matanya menatap redup  di kejauhan

hanya laut yang menjawabku

dengan humbusan anginnya

dengan deburan ombaknya

rasa sunyi menari-nari

di atas kelamnya

 

sebuah kemajuan negriku

sebuah langit cinta yang pecah

lorong-lorong harap yang runtuh

cita-cita buih yang tak bertepian

dalam gelombang perubahan

dalam rangkaian ombaknya

yang berkejaran tak henti

yang tak bertemu pantai

 

ketika sejenak kuterjaga

kata mimpiku menjadi laut

yang penuh gelombang

yang luasnya tak bertepi

yang gelora birunya berkobar

larut dalam kemarahan

bulat satu kata bagimu:

mundur!

 

sering kutanya kepada malam

tentang arti mimpi-mimpiku

yang kau renggut di alam nyata

yang kau sembunyikan di sakumu

yang kau bakar dengan janji-janjimu

aku membisu dalam kecewa

menatap para pemimpin negri

berhati batu bertelinga kayu

pengkhianat!

 

*******

Batam, 2015

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun