“Tapi enggak ada take over dong bos…eh maksudnya bini muda ane nggak bakalan digerebek kan?” ujarnya kemudian. “Lha iyalah, kalau semuanya sukses nanti kita hapy hapy, beli sandal jepit baru, main karambol ke Las Vegas” sahut Reza Cribo.
“Ya..udah.. singkirkan tuh gerobak…gue lagi kebelet nih,” ujar SN sambil tersenyum, senang. Tukul yang merasa namanya ikut disebut-sebut jadi jengkel, lalu dilemparnya SN dengan krikil kecil dan tepat kena kepalanya.
“Duh! Siapa yang melempar saya?” ujarnya heran, sambil celangak-celunguk melihat ke sekelilingnya yang serba gelap. Tiba-tiba muncul pocong dari arah kegelapan. SN tiba-tiba panik, “pocoonggg..!” teriaknya gemetar. Reza Cribo ikutan gemetar…lalu dia mengikuti jejak SN berlari menghindari pocong yang terus bergerak mendekatinya. Ke mana SN berlari pocong itu terus mengejarnya. Kehabisan akal akhirnya SN berlari dan berlindung di balik Pohon Beringin yang besar dan rindang. Pocong itu berhenti, sekitar lima meter dari hadapannya. Giliran pocong yang kini celingak-clinguk mencari SN dan Reza Cribo yang gemetaran berlindung di balik rindangnya Pohon Beringin. Mau mendekat ke pohon yang angker itu pocong terlihat takut dan akhirnya berbalik arah, dan menghilang.
Tukul , Sadi, dan Oman berhasil mendapatkan bukti perbuatan catut-mencatut yang diperbuat oleh Songgong Nekad. Tukul merasa malu bercampur marah karena namanya sampai belasan kali disebut-sebut dalam rekaman itu. Akhirnya Sadi membawa bukti rekaman itu ke MKD, dan sidang pun digelar. Ketika rekaman dibuka di hadapan para penduduk Kampung Haur Pucung semuanya kaget, karena yang ada hanya bunyi suara teriakan”Pocoonggg….! “
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H