Mohon tunggu...
Beni Guntarman
Beni Guntarman Mohon Tunggu... Swasta -

Sekedar belajar membuka mata, hati, dan pikiran tentang apa yang terjadi di sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Tukang Catut Dikejar Pocong

19 November 2015   01:38 Diperbarui: 19 November 2015   01:41 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Tapi enggak  ada take over dong bos…eh maksudnya bini muda ane nggak bakalan digerebek kan?” ujarnya kemudian. “Lha iyalah, kalau semuanya sukses nanti kita hapy hapy,  beli sandal jepit baru, main karambol ke Las Vegas” sahut Reza Cribo.

“Ya..udah.. singkirkan tuh gerobak…gue lagi kebelet nih,” ujar SN sambil tersenyum, senang. Tukul yang merasa namanya ikut disebut-sebut jadi jengkel, lalu dilemparnya SN dengan krikil kecil dan tepat kena kepalanya.

“Duh! Siapa yang melempar saya?” ujarnya heran, sambil celangak-celunguk melihat ke sekelilingnya yang serba gelap. Tiba-tiba muncul pocong dari arah kegelapan. SN tiba-tiba panik, “pocoonggg..!” teriaknya gemetar. Reza Cribo ikutan gemetar…lalu dia mengikuti jejak SN berlari menghindari pocong yang terus bergerak mendekatinya. Ke mana SN berlari pocong itu terus mengejarnya.  Kehabisan akal akhirnya SN berlari  dan berlindung di balik  Pohon Beringin yang besar dan rindang.  Pocong itu berhenti, sekitar lima meter dari hadapannya.  Giliran pocong yang kini celingak-clinguk mencari SN dan Reza Cribo yang gemetaran berlindung di balik rindangnya Pohon Beringin. Mau mendekat ke pohon yang angker itu pocong terlihat takut dan akhirnya berbalik arah,  dan menghilang.

Tukul , Sadi, dan Oman berhasil mendapatkan bukti perbuatan catut-mencatut yang diperbuat oleh Songgong Nekad.  Tukul merasa malu bercampur marah karena namanya sampai belasan kali disebut-sebut dalam rekaman itu.  Akhirnya Sadi membawa bukti rekaman itu ke MKD, dan sidang pun digelar.  Ketika rekaman dibuka di hadapan para penduduk Kampung  Haur Pucung semuanya kaget, karena yang ada hanya bunyi suara teriakan”Pocoonggg….! “

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun