Dalam kesedihannya, seekor induk Kutilang bernyanyi:
“Kutempuh anugrah hari dengan segenap rasa harapku
Namun Tuhan masih memberiku kesempatan ‘tuk hidup
Sepasang sayap kecil ini tak pernah berhenti berharap
Tetap kunyanyikan lagu syukur saat fajar hari merekah
Meski sorga di atas bumi ini binasa di tangan pemiliknya”
Seekor Kutilang jantan datang merasakan kepedihannya
Terbayanglah nasib generasi penerusnya di kemudian hari
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!