Â
Rembulan bisu mengambang di balik tirai samar
Perlahan lenyap ditelan gelap ruang kamar
Dalam pagut panjang bibir rindu yang bergetar
Seberkas sinar penunjuk jalanmu memudar
Dibuai waktu, di sawah ladang rerumputan meliar
Â
Di ufuk langit, bulan lenyap dibekap gelap gerhana malam
Rindu demi rindumu bercengkrama bebas di atas tilam
Sepasang kekasih saling berpelukan erat di balik pohon palm
Saling menggenggam erat bara api dahaga hingga padam
Padam oleh tikam maut belati dewata malam yang menghujam!
Â
Merpati putih yang terbang jauh kembali pulang
Membawa bangkai sampan yang karam ditangan petualang
Angin barat menghembus nilai-nilai timurmu bagai layang-layang
Mematahkan jemari lentik melati suci yang tumbuh menjulang
Elang garang, menggiring hatimu terbang ke puncak gelombang!
Â
Gerhana malam, rembulan terkulai pucat pasi di atas lantai
Tangan-tangan birahi terjulur bagai lidah srigala liar, menjuntai
Menanggalkan berlapis lembaran pakaian tidurmu helai demi helai
Simfoni malam pun mengalun, bergema ke bukit-bukit dan ngarai
Memanggil datangnya bencana alam yang selalu saja mengintai!!!
Â
Btm2013
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H