Perjalanan Menjadi Tim Desain Gereja
Perjalanannya menjadi tim desain gereja dimulai setelah Purna Tugas dari PGDP. Sambil masih aktif di beberapa kegiatan dan komunitas, mulailah beliau diminta bantuan untuk merancang Gedung Gereja, yang berawal dari Gedung Serbaguna. Â Singkat cerita izin sudah di dapat namun saat peletakan batu pertama selesai, mengalami demo dari para penolak dan akhirnya Gedung serbaguna batal dibangun.
Tak menyerah begitu saja, akhirnya panitia memutuskan untuk pindah lokasi, tetapi  pengalaman penolakan kembali terjadi pada tahun 2013 setelah selesai tiang pancang.Â
Selama 33 tahun umat terus berjuang mewujudkan Gereja, dan karena aktif dari waktu Mudika, dan mengerti situasi umat dan lingkungan, beliau masih terus dilibatkan dalam proses Panitia Pembangunan Gereja (PPG) hingga kemudian ada perubahan nama menjadi Panitia Pembangunan Rumah Ibadah (PPRI).
Pak Thomas senantiasa mendedikasikan talenta dan hidupnya bagi gereja. Mulai dari Pemagaran Lokasi, pembuatan gambar lokasi hingga singkat cerita sampailah pada tahap IMB yang ketiga didapatkan. "Ada sedikit kenangan yg membahagiakan, karena IMB di dapat bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Perkawinan ke 25 saya dan istri  14 Juli 2021," katanya.
Â
Dipindah Menjadi Tim Lain
Namun rupanya saat euforia pembangunan yang mulai berjalan, ada banyak orang yang ingin tampil dan mungkin ingin dikenang sebagai pendiri Gereja. "Saya tidak menyangka  tiba-tiba saya dipindahkan dari Tim design menjadi Tim Dana, dengan alasan yang tidak jelas. Bahkan saat Peletakan batu pertama pun saya tidak diundang." ujarnya dengan rasa kecewa yang mendalam.
"Jujur sebagai manusia saya merasa kecewa, jengkel dan marah, tidak mendapat penjelasan apapun kok tiba-tiba dipindah ke tim lain. Padahal sejak awal yang memulai pembangunan dan membuat desain adalah saya. Saya juga sempat bertanya-tanya apakah saya ada salah?"Â
Dalam situasi batin yang kurang baik ini, keluarga dan sahabat dekatlah yang menjadi pelipur lara baginya dalam menghadapi kekecewaan "Puji Tuhan keluarga dan sahabat dekat lah yang selalu memberikan peneguhan. Istri, anak-anak, juga beberapa teman dekat tetap memberikan penghiburan serta menyadarkan saya untuk menyerahkan semua pada penyelenggaraan Tuhan," tuturnya.
Seiring berjalannya waktu akhirnya beliau menyadari bahwa ada salah seorang panitia yang punya kepentingan lain, dan jika ada dirinya yang tau seluruh proses dan aktif dari muda, maka dapat menjadi ancaman bagi salah seorang tim ini. Mendapat informasi ini akhirnya beliau dapat menata hati kembali.Â