"Puji Tuhan saya tetap bisa melaksanakan tugas dengan baik. tetap melakukan tugas semaksimal mungkin, dengan mengirimkan proposal ke Paroki-paroki dan mengadakan beberapa event juga seminar untuk penggalangan dana. Saya percaya kebenaran akan selalu menemukan jalannya sendiri." ucap Pak Thomas dengan senyum.
Â
Terbukti Kebenaran Menemukan Jalannya
Ternyata benar, kebenaran menemukan jalannya. Proses pembangunan tidak berjalan mulus, karena konsultan desain yang sudah ditunjuk tidak dapat menyelesaikan progress desainn sesuai jadwal yang ditentukan. Akhirnya beliau  kembali dipanggil oleh ketua panitia dan beberapa tim teknis, karena dalam rapat panitia disepakati untuk kembali memanggil beliau untuk membantu menyelesaikan desain Gereja.
"Awalnya saya ragu, bahkan istri kembali mengingatkan untuk sebaiknya tidak usah terlibat lagi, khawatir akan kecewa lagi." tuturnya. Ketika ditanya tentang alasan mengapa mau tetap bergabung dalam panitia pembangunan beliau mengatakan "Pertama-tama karena merasa terpanggil dan Tuhan sendiri yang memanggil melalui Panitia ini.Â
Hati saya terus mengatakan : saya punya talenta, dan Gereja membutuhkan saya. Semua untuk Tuhan, juga umat yang merindukan gereja, saya harus bisa menyingkirkan egoisme saya. Akhirnya saya bersedia Kembali melanjutkan dan menyelesaikan desain Gereja," ujar Pak Thomas
Tidak Dibayar Sepeserpun
Dalam seluruh proses desain, Pak Thomas melakukannya tanpa jasa atau bayaran. "Memang ada sedikit pengeluaran, karena perlu ada tim yang membantu menggambar, saya melibatkan drafter Kantor yang membantu menyelesaikan proses desain dengan imbalan upah yang wajar. Total ada sekitar 25 juta dan semua murni untuk jasa drafter yang menggambar, saya sebagai Arsitek tidak mengajukan jasa alias free," katanya.
Pesan
Sejatinya mendesain gedung Gereja tidaklah semudah mendesain rumah biasa atau kantor. Mereka yang terlibat harus sungguh memahami Liturgi Gereja Katolik dan mempunyai konsep yang jelas terkait Iman.Â
Memahami Peletakan ruang yang sesuai dan memperhatikan ruang Sakra tidaklah mudah, dalam proses desain tentu juga harus ada keterlibatan dgn tim Teknis yang berisi orang-orang Teknik sesuai bidangnya. Pastor Paroki, dan Tim Komisi Panitia Pembangunan Keuskupan (TKPP), perlu memahami Buku Pedoman Umum Misale Romawi (PUMR) dan sebagainya.