Stoikiometri larutan adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari hubungan kuantitatif antara zat-zat yang terlibat dalam reaksi kimia dalam fase larutan. Ini melibatkan perhitungan konsentrasi, perbandingan mol, dan volume larutan yang digunakan untuk memprediksi hasil reaksi kimia. Stoikiometri larutan memiliki aplikasi yang luas dalam berbagai bidang, termasuk kimia analitik, kimia lingkungan, dan industri farmasi. Artikel ini akan menjelaskan konsep dasar stoikiometri larutan dan memberikan contoh aplikasinya dalam kimia.
Hukum dan jenis-jenis stoikiometri larutan:
1. Hukum Pewarnaan Lamber-Beer
Hukum pewarnaan lamber-beer menjelaskan hubungan antara absorbansi suatu larutan dengan konsentrasi dan panjang lintasan cahaya dalam larutan tersebut.
Rumus:
A = ɛcb
Keterangan:
A = absorbansi
É› = koefisien absorpsi moler
c = konsentrasi
b = panjang lintasan cahaya
Contoh:
Jika konsentrasi suatu senyawa dalam larutan adalah 0,1 mol/L dan panjang lintasan cahaya adalah 1 cm, dan koefisien absorpsi senyawa tersebut adalah 10 L/mol.cm, maka absorbansi larutan tersebut akan menjadi A = (10 L/mol.cm) x (0,1 mol/L) x (1 cm) = 1
2. Hukum Dasar Pembubaran Gugus Ion
Hukum dasar pembubaran gugus ion ini menyatakan bahwa ketika suatu senyawa ionik terlarut dalam air, gugus-gugus ionik tersebut akan terpisah dan bergerak secara independen. Hukum ini berguna dalam perhitungan konsentrasi ion dalam larutan.
Contoh:
Jika kita memiliki larutan garam meja (natrium klorida, NaCl) dengan konsentrasi 0,1 mol/L, maka kita dapat mengatakan bahwa konsentrasi ion natrium (Na+) dan ion klorida (Cl-) masing-masing adalah 0,1 mol/L.
3. Hukum Perbandingan Mol
Hukum perbandingan mol menyatakan bahwa perbandingan stoikiometri antara zat-zat dalam reaksi kimia dapat digambarkan melalui perbandingan jumlah mol zat tersebut. Hukum ini sangat berguna dalam perhitungan reaksi kimia dalam larutan.
Contoh:
Reaksi antara natrium hidroksida (NaOH) dan asam klorida (HCl) menghasilkan natrium klorida (NaCl) dan air (H2O), maka persamaan reaksinya adalah:
H2C2O4 + 2NaOH Â Na2C2O4 + 2H2O
Dalam persamaan ini, perbandingan mol antara H2C2O4 dan NaOH adalah 1:2, yang berarti jika kita menggunakan 1 mol H2C2O4, kita akan membutuhkan 2 mol NaOH.
Konsep Dasar Stoikiometri Larutan
1. Konsentrasi Larutan
Konsentrasi larutan mengacu pada jumlah zat yang terlarut dalam suatu volume larutan. Ini dapat dinyatakan dalam berbagai satuan, seperti mol per liter (mol/L), persen berat (w/w), persen volume (v/v), dan molaritas (mol/L). Perhitungan konsentrasi larutan adalah langkah pertama dalam stoikiometri larutan.
2. Persamaan Reaksi Kimia
Persamaan reaksi kimia digunakan untuk menggambarkan reaksi kimia yang terjadi dalam larutan. Dalam persamaan ini, koefisien stoikiometri mengindikasikan perbandingan mol antara berbagai zat dalam reaksi. Stoikiometri larutan memanfaatkan persamaan reaksi untuk menghitung perbandingan mol dan jumlah zat yang terlibat dalam reaksi.
Aplikasi Stoikiometri Larutan dalam Kimia
1. Analisis Kuantitatif
Stoikiometri larutan digunakan dalam kimia analitik untuk melakukan analisis kuantitatif zat-zat dalam larutan. Dengan menggunakan persamaan reaksi kimia dan perhitungan stoikiometri, kita dapat menentukan jumlah zat yang terkandung dalam suatu larutan.
2. Pemurnian Larutan
Stoikiometri larutan digunakan dalam pemurnian larutan. Misalnya, dalam industri farmasi, stoikiometri larutan digunakan untuk menghitung jumlah bahan kimia yang diperlukan untuk memurnikan senyawa-senyawa.
Persamaan Ion
Langkah-langkah menulis persamaan ion:
- Buat persamaan reaksi lengkap dengan fasa
- Buat persamaan ion lengkap
- Buat persamaan ion bersih
- Tentukan ion yang tidak mengalami perubahan
Penulisan akhir persamaan ionik:
- Menulis rumus kimia yang benar
- Menuliskan persamaan molekuk
- Menuliskan persamaan ionic
- Menghilangkan ion bebas dari persamaan ioniknya
- Menuliskan hasil akhir persamaan ionic
Reaksi Asam Basa
Reaksi asam basa adalah reaksi pelepasan ion hidrogen dari zat asam dengan penambahan zat basa.
Reaksi Penetralan
Reaksi penetralan adalah reaksi asam dan basa yang menghasilkan produk bersifat netral.
Reaksi Pengendapan
Zat yang apabila dicampur menghasilkan produk yang tidak larut dalam pelarutnya
Reaksi Pembentukan Gas
Reaksi pembentukan gas adalah adalah reaksi yang menghasilkan gas.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H