Dalam persamaan ini, perbandingan mol antara H2C2O4 dan NaOH adalah 1:2, yang berarti jika kita menggunakan 1 mol H2C2O4, kita akan membutuhkan 2 mol NaOH.
Konsep Dasar Stoikiometri Larutan
1. Konsentrasi Larutan
Konsentrasi larutan mengacu pada jumlah zat yang terlarut dalam suatu volume larutan. Ini dapat dinyatakan dalam berbagai satuan, seperti mol per liter (mol/L), persen berat (w/w), persen volume (v/v), dan molaritas (mol/L). Perhitungan konsentrasi larutan adalah langkah pertama dalam stoikiometri larutan.
2. Persamaan Reaksi Kimia
Persamaan reaksi kimia digunakan untuk menggambarkan reaksi kimia yang terjadi dalam larutan. Dalam persamaan ini, koefisien stoikiometri mengindikasikan perbandingan mol antara berbagai zat dalam reaksi. Stoikiometri larutan memanfaatkan persamaan reaksi untuk menghitung perbandingan mol dan jumlah zat yang terlibat dalam reaksi.
Aplikasi Stoikiometri Larutan dalam Kimia
1. Analisis Kuantitatif
Stoikiometri larutan digunakan dalam kimia analitik untuk melakukan analisis kuantitatif zat-zat dalam larutan. Dengan menggunakan persamaan reaksi kimia dan perhitungan stoikiometri, kita dapat menentukan jumlah zat yang terkandung dalam suatu larutan.
2. Pemurnian Larutan
Stoikiometri larutan digunakan dalam pemurnian larutan. Misalnya, dalam industri farmasi, stoikiometri larutan digunakan untuk menghitung jumlah bahan kimia yang diperlukan untuk memurnikan senyawa-senyawa.