Sehingga unsur pertama memiliki kemiripan sifat dengan unsur kedelapan, begitu pula unsur kedua mirip dengan unsur kesembilan, dan seterusnya. Pengulangan ini diperkenalkan sebagai hukum oktaf karena Newlands melakukan perbandingan terhadap sifat unsur yang berulang ini dengan pola yang menyerupai tangga nada atau oktaf pada musik.Â
Namun hukum oktaf ini memiliki kelemahan dalam kenyataannya masih ada beberapa oktaf yang diisi lebih dari delapan unsur, sehingga pengulangan ini hanya cocok untuk unsur-unsur dengan massa atom yang kecil.
4. Sistem Periodik Unsur Mendeleev
Pada tahun 1869, Dmitri Ivanovich Mendeleev yang merupakan seorang sarjana asal Rusia melakukan pengamatan terhadap 63 unsur yang sudah dikenal pada saat itu dengan kesimpulan bahwa sifat-sifat suatu unsur merupakan fungsi periodik dari massa atom relatifnya dan persamaan sifat. Dalam kata lain, apabila penyusunan unsur berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya, maka akan ada pengulangan sifat tertentu secara periodik.Â
Pada tahun 1871, tabel sistem periodik Mendeleev disempurnakan dengan menempatkan unsur-unsur yang mempunyai kemiripan sifat dalam satu lajur vertikal yang disebut golongan dan menempatkan unsur-unsur berdasarkan kenaikan atom relatifnya dalam satu lajur horizontal yang disebut periode. Mendeleev dianggap sebagai penemu pertama tabel sistem periodik yang sering disebut sistem periodik unsur pendek.
Keuntungan dari Tabel Periodik Mendeleev adalah sebagai berikut.
1) Tabel sistem periodik pertama yang disusun dalam bentuk delapan golongan dan tujuh periode.
2) Dalam satu golongan, sifat kimia dan sifat fisika berubah secara teratur.
3) Sifat unsur yang belum ditemukan dapat diramalkan dengan mengisi tempat kosong yang dikemudian hari diberi nama eka boron, eka aluminium, dan eka silikon.
4) Setelah penemuan unsur-unsur gas mulia, tabel ini tidak mengalami perubahan.