1. Sistem Periodik Antoine Lavoisier
Pada tahun 1789, Antoiner Lavoisier telah berhasil mengelompokkan 33 jenis unsur kimia berdasarkan sifat kimianya. Unsur-unsur tersebut dibagi menjadi empat kelompok yaitu gas, tanah, logam, dan non logam.Â
Unsur-unsur yang termasuk golongan gas adalah cahaya, kalor, oksigen, azote (nitrogen), dan hidrogen. Unsur-unsur yang tergolong nonlogam adalah sulfur, fosfor, karbon, radikal muriatik (asam klorida), radikal flourin (asam flourida), radikal boracid (asam borak). Unsur-unsur logam adalah antimon, perak, arsenik, bismuth, kobalt, tembaga, timah, besi, mangan, raksa, molibdenum, nikel, emas, platina, timbal, tungsten, dan seng.Â
Sedangkan unsur-unsur tanah adalah kapur, magnesia (magnesium oksida), barit (barium oksida), alumina (aluminium oksida), silika (silikon oksida). Keempat pengelompokan unsur ini masih terlalu umum karena dalam kelompok unsur logam masih terdapat berbagai unsur dengan sifat yang berbeda. Namun, 33 jenis unsur yang sudah dikelompokkan berdasarkan sifatnya ini dapat dijadikan referensi bagi ahli-ahli kimia selanjutnya.
2. Sistem Periodik Traide DobereinerÂ
Johan Wolfgang Dobereiner pada tahun 1829 mempelajari sifat-sifat beberapa unsur dengan melihat adanya kemiripan sifat diantara beberapa unsur yang kemudian dikelompokkan menurut kemiripan sifatnya. Unsur-unsur tersebut dapat dikelompokkan menjadi tiga yang disebut triade.Â
Apabila dalam satu traide unsur-unsur tersebut disusun berdasarkan kemiripan sifatnya dan diurutkan berdasarkan massa atomnya, maka massa atom relatif merupakan rata-rata dari massa atom relatif unsur pertama dan ketiga.Â
Namun, terdapat beberapa unsur lain yang tidak termasuk ke dalam satu triade tetapi memiliki kemiripan sifat dengan traide tersebut sehingga pengelompokkan unsur ini kurang efisien.
3. Sistem Periodik Oktaf Newlands
Pada tahun 1863, John Alexander Reina Newlands yang merupakan seorang ahli kimia Inggris melakukan pengelompokan 62 jenis unsur berdasarkan kenaikan massa atom relatif melalui hukum oktaf. Hukum oktaf menyatakan bahwa, "Jika unsur-unsur disusun berdasarkan kenaikan nomor massa atom, sifat unsur tersebut akan berulang pada unsur kedelapan".Â