1. Pendanaan Publik (Crowdfunding)
Pendanaan publik, atau crowdfunding, menjadi solusi yang menarik dalam mengatasi masalah biaya pendidikan. Melalui pendekatan ini, mahasiswa dapat mengumpulkan dana dari berbagai lapisan masyarakat atau kelompok tertentu.
Dana crowdfunding bukan hanya disalurkan dari beasiswa, tetapi jauh lebih baik ada platform atau lembaga yang mengatur skema pendanaan ini.
Di satu sisi, cara ini menciptakan hubungan erat antara mahasiswa dan masyarakat, membangun kesadaran bersama akan pentingnya pendidikan tinggi.Â
Crowdfunding juga membuka peluang untuk mengurangi beban finansial yang ditanggung individu. Namun, tantangannya terletak pada keberlanjutan serta sejauh mana masyarakat dapat memberikan dukungan finansial.Â
Kunci keberhasilan pendanaan publik adalah partisipasi aktif dan pemahaman akan pentingnya investasi dalam pendidikan.
2. Skema Deferred Enrollment
Penundaan penerimaan mahasiswa baru, atau skema deferred enrollment, menawarkan solusi bagi mereka yang ingin mengurangi beban finansial sebelum memulai studi.
Deferred enrollment adalah program yang memungkinkan siswa lulus SMA yang telah diterima di sebuah universitas untuk menunda pendaftaran mereka untuk jangka waktu tertentu.Â
Dengan program ini, siswa bisa mendapatkan kuota kuliah di universitas tersebut sambil mengambil waktu untuk melakukan hal lain seperti gap year untuk bekerja.Â
Sebagian besar universitas mengizinkan calon mahasiswanya untuk menunda pendaftaran mereka, tetapi mereka harus menghubungi universitas setelah diterima untuk mengonfirmasi bahwa mereka dapat menunda pendaftaran mereka.