Mereka harus memilih kata-kata dengan bijak dan memahami bahwa tindakan bunuh diri adalah peristiwa tragis yang memerlukan sensitivitas dan rasa tanggung jawab.
Selain itu, mereka harus menghindari memberikan detail yang berlebihan tentang cara-cara bunuh diri dilakukan. Detail-detail tersebut bukan hanya tidak etis, tetapi juga berbahaya.Â
Media harus memahami bahwa mereka memiliki kekuasaan untuk memberikan informasi yang seimbang.Â
Mereka harus menekankan pentingnya sumber daya kesehatan mental yang tersedia, nomor darurat yang dapat dihubungi, dan sumber dukungan lainnya dalam berita-berita mengenai bunuh diri.Â
Dengan memberikan informasi ini, media dapat memainkan peran yang lebih positif dalam membantu individu yang sedang mengalami masalah kesehatan mental.
Perlunya Pedoman Pemberitaan Media yang Etis
Mengingat dampak besar media massa dalam fenomena copycat suicide, perlunya pedoman pemberitaan media yang etis dan bertanggung jawab menjadi semakin penting.Â
Beberapa negara telah berhasil menjalin kerjasama antara media massa dan lembaga-lembaga terkait untuk mengembangkan pedoman pemberitaan yang bijak tentang bunuh diri.Â
Upaya ini telah terbukti efektif dalam mencegah peniruan perilaku bunuh diri.Â
Dalam pedoman pemberitaan media ini, harus ada penekanan pada etika jurnalistik yang benar, sensitivitas terhadap masalah kesehatan mental, dan tanggung jawab sosial media massa.Â
Media harus menjadi bagian dari solusi, bukan masalah. Mereka harus memahami bahwa kekuasaan mereka untuk membentuk opini dan tindakan masyarakat adalah anugerah yang besar, dan harus digunakan dengan bijak.
Peran Kita, Masyarakat
Kita, sebagai masyarakat, juga memiliki peran penting dalam mengubah pendekatan media dalam melaporkan kasus bunuh diri.Â