Ketiga, pertimbangan perlu diberikan terhadap tingkat kestabilan politik yang diinginkan dalam sistem pemilu. Sistem pemilu proporsional tertutup memiliki kecenderungan untuk menghasilkan pemerintahan yang lebih stabil, karena partai politik memiliki kendali yang lebih besar terhadap daftar calon yang akan terpilih.Â
Di sisi lain, sistem pemilu proporsional terbuka dapat memberikan ruang bagi aspirasi politik baru dan ide-ide segar, yang dapat memperkaya representasi politik.
Pemilihan antara sistem pemilu proporsional terbuka atau tertutup adalah keputusan yang kompleks dan harus dipertimbangkan dengan matang.Â
Faktor-faktor seperti keterwakilan individu versus keterwakilan partai politik, solidaritas partai, stabilitas politik, dan konteks politik yang lebih luas harus diperhitungkan secara cermat dalam menentukan sistem pemilu yang sesuai untuk suatu negara atau sistem politik tertentu.
Referensi:
- KOMPASTV. (2023, May 29). [FULL] Pernyataan Denny Indrayana Terkait MK akan Ketok Palu Soal Pemilu Coblos Partai [Video]. YouTube. https://www.youtube.com/watch?v=AL8d6kf2PGU
- Nailufar, N. N. (2022, February 23). Perbedaan Pemilu Sistem Proporsional Terbuka dan Tertutup. KOMPAS.com. https://nasional.kompas.com/read/2022/02/23/01150081/perbedaan-pemilu-sistem-proporsional-terbuka-dan-tertutup
- Annur, C. M. (2023, June 8). Kurious-KIC: Mayoritas Masyarakat Indonesia Tak Setuju Sistem Pemilu Proporsional Tertutup. Katadata. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2023/06/08/kurious-kic-mayoritas-masyarakat-indonesia-tak-setuju-sistem-pemilu-proporsional-tertutup
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H