d.Bila keadaan sangat mendesak, sedangkan persediaan darah Rh.negatif tidak tersedia maka untuk sementara dapat diberikan darah yang inkompatibel (Rh positif) untuk transfusi tukar pertama, kemudian transfusi tukar diulangikembali dengan memberikan darah donor Rh negatif yang kompatibel.
e.Pada anemia berat sebaiknya diberikan
 packed red cells.
i.Pertama-tama ambil darah bayi 50 ml, sebagai gantinya masukan darahdonor sebanyak 50 ml. Lakukan sengan cara diatas hingga semua darahdonor ditransfusikan.
f.Darah yang dibutuhkan untuk transfusi tukar adalah 170 ml/kgBB bayi dengan lama pemberian transfusi 90 menit.
g.Lakukan pemeriksaan reaksi silang antara darah donor dengan darah bayi, bila tidak memungkinkan untuk transfusi tukar pertama kali dapat digunakandarah ibunya, namun untuk transfusi tukar berikutnya harus menggunakandarah bayi.
h.Sebelum ditransfusikan, hangatkan darah tersebut pada suhu 37C.
2.Transfusi intra uterin
Pada tahun 1963, Liley memperkenalkan transfusi intrauterin. Sel eritrositdonor ditransfusikan ke peritoneal cavity janin, yang nantinya akan diabsorbsi danmasuk kedalam sirkulasi darah janin (intraperitoneal transfusion). Bila paru janinmasih belum matur, transfusi intrauterin adalah pilihan yang terbaik. Darah bayiRhesus (D) negatif tak akan mengganggu antigen D dan karena itu tak akanmerangsang sistem imun ibu memproduksi antibodi. Tiap antibodi yang sudah ada pada darah ibu tak dapat mengganggu darah bayi. Namun harus menjadi perhatian bahwa risiko transfusi intrauterin sangat besar sehingga mortalitas sangat tinggi.Untuk itu para ahli lebih memilih intravasal transfusi, yaitu dengan melakukancordocentesis (pungsi tali pusat perkutan). Transfusi dilakukan beberapa kali padakehamilan minggu ke 26--34 dengan menggunakan Packed Red Cells golongandarah O Rh negatif sebanyak 50--100 ml. Induksi partus dilakukan pada mingguke 32 dan kemudian bayi dibantu dengan transfusi tukar 1x setelah partus. Induksi pada kehamilan 32 minggu dapat menurunkan angka mortalitas sebanyak 60%.
3.Transfusi albumin
Pemberian albumin sebanyak 1 mg/kg BB bayi, maka albumin akan mengikatsebagian bilirubin indirek. Karena harga albumin cukup mahal dan resiko terjadinya overloading  sangat besar maka pemberian albumin banyak ditinggalkan.