Sebelum memulai produksi briket, anda harus melakukan beberapa persiapan . Salah satunya adalah dengan melakukan riset pasar, dengan kata lain riset pasar ini harus dilakukan untuk mengetahui harga pasar briket dan target calon pembeli di daerah anda. Serta juga menyelidiki harga jual briket dan persaingan di pasar.Â
Anda juga harus menentukan lokasi strategis untuk produksi briket. Pastikan lokasinya mudah dijangkau dan cukup luas untuk menampung bahan baku dan peralatan produksi.
2. Bahan Baku
Bahan baku utama pembuatan briket diperoleh dari berbagai sumber seperti tempurung kelapa, serbuk gergaji dan limbah pertanian lainnya. Harga bahan baku ini bervariasi tergantung wilayah dan ketersediaan bahan.
Berikut ini perkiraan biaya bahan baku untuk membuat briket
- Tempurung kelapa : per kilogram Rp 5.000 - Rp 10.000
- Serbuk Gergaji : per kilogram Rp 7.000 - Rp 10.000 Untuk produksi awal dapat disiapkan kurang lebih 500 kg hingga 1 ton.
Total biaya bahan baku berkisar antara Rp 250.000 hingga Rp 1.000.000
3. Peralatan Produksi
Peralatan yang dibutuhkan untuk membuat briket terdiri dari mesin penghancur (crusher), mesin pengayak, mesin pencetak briket, dan mesin pengering. Berikut adalah perkiraan harga peralatan tersebut:
- Mesin Penghancur: Rp 5.000.000 - Rp 10.000.000
- Mesin Pengayak: Rp 2.000.000 - Rp 4.000.000
- Mesin Pencetak Briket: Rp 7.000.000 - Rp 15.000.000
- Mesin Pengering: Rp 3.000.000 - Rp 8.000.000
Total biaya peralatan berkisar antara Rp 17.000.000 - Rp 37.000.000. Untuk menghemat biaya, Anda bisa mencari peralatan bekas yang masih layak pakai atau membuat beberapa peralatan secara manual.
4. Biaya Operasional
Selain biaya bahan baku dan peralatan, ada juga biaya operasional yang perlu dipertimbangkan, seperti:
- Listrik: Rp 500.000 - Rp 1.000.000 per bulan
- Gaji Pekerja: Rp 2.000.000 - Rp 4.000.000 per bulan per orang (tergantung jumlah pekerja)
- Biaya Transportasi: Rp 300.000 - Rp 500.000 per bulan