"Maka tunggulah hari ketika langit membawa kabut yang nyata," (QS. Ad-Dukhan: 10)
"sesungguhnya (kalau) kami akan melenyapkan siksaan itu agak sedikit sesungguhnya kamu akan kembali (ingkar)," (QS. Ad-Dukhan: 15)
"(ingatlah) hari (ketika) kami menghantam mereka dengan hantaman yang keras. Sesungguhnya kami memberi balasan," (QS. Ad-Dukhan: 16)
Asbabun nuzul dari ayat-ayat tersebut terjadi ketika kaum Quraisy durhaka kepada Rasulullah SAW. Beliau berdoa agar mereka merasakan kelaparan seperti yang pernah terjadi pada zaman nabi Yusuf. Akhirnya, kaum Quraisy menderita kekurangan hingga mereka makan tulang. Kaum tersebut pun mendatangi Rasulullah SAW untuk meminta pertolongan. Maka Rasulullah SAW berdoa agar diturunkan hujan. Hujan turun setelah Nabi Muhammad SAW berdoa, namun kaum Quraisy kembali sesat dan durhaka. Kemudian, turunlah riwayat yang menjelaskan bahwa siksaan akan turun ketika Perang Badar.
Fungsi Asbabun Nuzul
Asbabun nuzul memiliki peran penting dalam kaitannya seseorang memahami ayat Al-Qur'an. Apabila seseorang akan menafsirkan ayat Al-Qur'an, terlebih lagi mencapai pengertian yang baik, memahami asbabunnuzul berkedudukan penting. beberapa fungsi tentang pengetahuan asbabunnuzul dalam memahami ayat-ayat Al-Qur'an sebagai berikut:
Mengetahui hikmah dan rahasia diundangkannya suatu hukum dan perhatian syara' terhadap kepentingan umum, tanpa membedakan etnik, jenis kelamin, dan agama.
Mengetahui asbab an-nuzul membantu memberikan kejelasan terhadap beberapa ayat.
Pengetahuan asbab an-nuzul dapat mengkhususkan (takhsis) hukum terbatas pada sebab, terutama ulama yang menganut kaidah (khusus as-sabab) sebab khusus.
Asbabunnuzul dapat membantu memahami apakah ayat berlaku umum atau khusus dan bagaimana penerapannya.
Asbabunnuzul mempermudah orang dalam menghafal ayat-ayat Al-Qur'an dan memperkuat keberadaan wahyu dalam ingatan, sebab mengetahui turunnya.