Pengembangan Kurikulum Antikorupsi: Akademi besar wajib memasukkan kurikulum antikorupsi pada tiap program riset. Perihal ini bisa menolong civitas akademika menguasai serta menghargai nilai- nilai antikorupsi. Penyadaran hendak bahaya korupsi untuk civitas akademika pula jadi berarti.
Pengembangan Sistem Pengelolaan Keuangan: Akademi besar wajib mempunyai sistem pengelolaan keuangan yang efisien serta terintegrasi. Sistem ini wajib bisa mengelola keuangan dengan transparan serta akuntabel. ICW mencatat kalau korupsi dana beasiswa biasanya berbentuk pemotongan besaran beasiswa ataupun pengambilalihan segala ataupun sebagian dana beasiswa, membuat dana yang ada tidak tersalurkan kepada mahasiswa
Negara Indonesia adalah negara yang berlandaskan hukum dan berpedoman pada pancasila dan uud 45 dalam membuat maupun menjalanlankan segala ketentuan dan aktivitas hukum yang berlaku. Tentu kita mengetahui hal itu semenjak kita duduk di bangku sekolah dasar. Indonesia dengan pemerintahan demokrasi dimana suara rakyat adalah yang paling utama memegang peranan yang penting dalam pembentukan segala jenis peraturan hukum yang akan diterapkan karena hal itu akan berdampak kepada kesejahteraan hidup masyarakat. Namun, dewasa ini, dengan pemerintahan yang kian hari semakin di luar batas jangkauan masyarakat sebagai pemegang suara utama menjadikan indonedia tidak lebih mirip dan hampir sama dengan pemerintahan otoriter.
Berbagai dinamika yang terjadi pada pemerintahan indonesia menyebabkan berbagai konflik muncul antara rakyat dan pemerintahnya. Berbagai kasus yang dapat menyengsarakan rakyat trus muncul dan menghantui masyarakatnya dan berpikir apakah ada hari esok untuk beraktivitas ditengaj gejolak pemerintahan yang begitu terpusat. Rakyat menjadi korban dari keserahan pemerintahan yang seolah-olah memengang kekuasaan tertinggi dan semena mena melakukan apapun yang mereka mau demi memenuhi ego tersendiri.
Realitanya masyarakat mulai resah dengan aktivitas pemerintah yang dapat dibilang bebas seakan tidak ada pengawasan yang senantiasa mengawasj gerak gerik mereka. Faktanya saat ini, kasus yang paling banyak terjadi dari sekian banyak kasus yang paling sering dilakukan adalah tindakan korupsi.
Dinamika serta Pemecahan Korupsi di Area Akademi Tinggi
Korupsi sudah jadi permasalahan yang lingkungan serta beresiko di bermacam zona, tercantum di area perguruan tinggi. Korupsi di perguruan tinggi tidak hanya berakibat pada reputasi institusi, namun pula pada mutu pembelajaran serta pengembangan generasi muda. Oleh sebab itu, butuh terdapatnya upaya yang lebih efisien dalam menghindari serta menanggulangi korupsi di area akademi besar.
Definisi serta Konsep Korupsi
Korupsi bisa didefinisikan selaku sesuatu sikap yang melanggar hukum serta etika, di mana orang ataupun organisasi memakai kekuasaan ataupun posisi buat mendapatkan keuntungan individu ataupun kepentingan yang lain. Dalam konteks perguruan tinggi, korupsi bisa berbentuk penyuapan, penggelapan dana, manipulasi peraturan, serta aksi lain yang melanggar etika serta hukum.
Dinamika Korupsi di Akademi Tinggi
Korupsi di akademi teratas mempunyai dinamika yang lingkungan serta bermacam- macam. Salah satu aspek yang pengaruhi korupsi di akademi tinggi merupakan budaya korupsi yang sudah terinternalisasi. Korupsi bisa sebagai tradisi yang diwariskan dari generasi ke generasi, sehingga susah buat dihilangkan. Tidak hanya itu, korupsi pula bisa diakibatkan oleh kelemahan sistem pengawasan serta pengelolaan dana.