Mohon tunggu...
Belfin P.S.
Belfin P.S. Mohon Tunggu... Lainnya - Seorang bapak yang makin tua dan bahagia

IG: @belfinpaians

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Guru (Seharusnya) Menulis supaya Eksis, Tidak Sekadar Teoritis!

21 Juni 2022   11:50 Diperbarui: 22 Juni 2022   11:59 911
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menulis artikel. Foto: KOMPAS.com/OIK YUSUF 

Minimnya karya guru menjadi sebuah pertanyaan yang hingga saat ini masih misteri di benak saya. Tak banyak guru yang saya kenal di tempat saya bekerja memiliki ketertarikan untuk berkarya, setidaknya pernah menulis.

Hal ini mungkin dipengaruhi oleh banyak faktor internal dan eksternal. Beberapa guru yang saya kenal sangat konsisten dalam menulis, bahkan memiliki gairah untuk menulis karena terdorong oleh keinginan untuk menjadi bagian dari sejarah dan keabadian.

Ia ingin berbagi dan menginspirasi orang lain. Memang terdengar idealis, tapi itu wajar dilakukan untuk mengukur kemampuannya pada bidang menulis. 

Di sisi lain, minimnya dorongan eksternal dari instusi sekolah yang mewajibkan para gurunya untuk menulis juga sangat mempengaruhi motivasi guru. 

Tuntutan kerja dan beban mengajar seringkali masih menjadi alasan untuk tak sempat menulis. Padahal, di sekolah-sekolah tertentu, tuntutan untuk naik pangkat sangat memotivasi mereka untuk menulis dan berkarya. Setidaknya itu bisa mendorong mereka untuk eksis sebagai guru, juga penulis yang berani mengekspresikan dirinya lewat tulisan.

Terlepas dari tuntutan sekolah atau motivasi pribadi, menurutku, menulis adalah hal wajib yang perlu dilakukan oleh guru. Gairah untuk menulis harus dimulai. 

Saya rasa, tidaklah sulit bagi guru untuk menulis. Tidak harus menjadi guru bahasa. Semua guru memiliki dasar yang sama, bahkan mereka telah bergelut dengan dunia menulis tiap hari. 

Menulis RPP, hand out, laporan, dan lain-lain sejatinya mirip. Dasar-dasar menulis itu telah dimiliki. Tapi, persoalan motivasi, niat, dan kemauan akan menjadi persoalan tersendiri yang tak bisa dipungkiri. Kalau tidak ada kemauan, pasti tidak ada jalan. Selama merasa di zona nyaman, guru akan begitu-begitu saja.

Oleh karena itu, berkaca dari kejadian itu, di masa pandemi lalu, saya mengubah mindset saya untuk berkembang menjadi lebih baik. 

Ketika harus mengajar dari rumah dan mengajar daring, saya melihat ada kesempatan untuk belajar dan bertumbuh secara profesional dalam dunia pendidikan, terutama dalam dunia tulis-menulis. Apalagi tiap hari berkutat dengan internet, laptop, dan beberapa gawai lainnya. 

Saya memiliki waktu yang sangat banyak untuk belajar menulis. Tidak sulit untuk menemukan bacaan di internet, mencari inspirasi, dan menuliskan apa saja yang ada di kepala saya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun