Disaat pihak tertentu “Anti Ahok” karena status agama berteriak pilih pemimpin seiman, namun dilain sisi pihak tersebut seiman dengan Djarot, berarti secara tidak langsung mereka juga anti Djarot maka tanpa sadar mereka mengingkari keberadaan agama yang dimiliki Djarot.
Pasangan Ahok-Djarot adalah pasangan komplit dari sisi mana untuk dinilai.
Jika dari sisi kinerja sudah dibuktikan oleh keduanya, namun dinilai dari sisi agama kemudian merasa tidak seiman dan tidak suka terhadap Ahok maka tidak ada salahnya beralih memilih Djarot yang dianggap seiman.
Apakah tidak ada yang menyadari bahwa Djarot termasuk bagian dari seorang pemimpin?
Merujuk dari keinginan pihak tertentu mengannggap bahwa harus memilih pemimpin yang seiman maka kombinasi pasangan Ahok-Djarot sebagai pemimpin dunia ada di Ahok, sedangkan pemimpin agama ada di Djarot.
Jadi, tidak ada keharaman dan keraguan bagi siapapun untuk memilih Ahok sama halnya memilih Djarot juga sebagai pemimpin untuk memenuhi keinginan pihak tertentu berkaitan dengan “Awliyaa-a” di Al-Maidah 51.
Salam Wiro Sableng…
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H