Mohon tunggu...
Bel Balada
Bel Balada Mohon Tunggu... -

Politik, Pola Pikir Diotak-atik

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih

Pemimpin Agama dan Pemimpin Dunia

14 Februari 2017   13:29 Diperbarui: 14 Februari 2017   13:50 1195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Disaat pihak tertentu “Anti Ahok” karena status agama berteriak pilih pemimpin seiman, namun dilain sisi pihak tersebut seiman dengan Djarot, berarti secara tidak langsung mereka juga anti Djarot maka tanpa sadar mereka mengingkari keberadaan agama yang dimiliki Djarot.

Pasangan Ahok-Djarot adalah pasangan komplit dari sisi mana untuk dinilai.

Jika dari sisi kinerja sudah dibuktikan oleh keduanya, namun dinilai dari sisi agama kemudian merasa tidak seiman dan tidak suka terhadap Ahok maka tidak ada salahnya beralih memilih Djarot yang dianggap seiman.

Apakah tidak ada yang menyadari bahwa Djarot termasuk bagian dari seorang pemimpin?

Merujuk dari keinginan pihak tertentu mengannggap bahwa harus memilih pemimpin yang seiman maka kombinasi pasangan Ahok-Djarot sebagai pemimpin dunia ada di Ahok, sedangkan pemimpin agama ada di Djarot.

Jadi, tidak ada keharaman dan keraguan bagi siapapun untuk memilih Ahok sama halnya memilih Djarot juga sebagai pemimpin untuk memenuhi keinginan pihak tertentu berkaitan dengan “Awliyaa-a” di Al-Maidah 51.

sumber: detik.com
sumber: detik.com
Memilih Ahok sama saja memilih Djarot, coblos Djarot abaikan Ahok, seolah-olah dia tidak ada sehingga anda tidak menderita karena “Awliyaa-a”.

sumber: jurnalsulteng.com
sumber: jurnalsulteng.com
Bel kemenangan menggema seluruh DKI Jakarta, Balada penebar isu agama akan berakhir dengan gigit jari menyambut datangnya salam kemenangan nan damai dengan mengacungkan dua jari.

Salam Wiro Sableng…

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun