Analisis Ahli Ekonomi
Para ahli ekonomi telah memberikan berbagai analisis mengenai deflasi dan dampaknya terhadap daya beli masyarakat di Indonesia. Menurut Yanuar Rizky, pengamat ekonomi, data menunjukkan adanya pelemahan daya beli masyarakat yang tercermin dari penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dan aktivitas manufaktur. Selain itu, lonjakan pemutusan hubungan kerja (PHK) dan penurunan saldo tabungan juga menunjukkan melemahnya daya beli masyarakat.
Muhammad Faisal dari CORE Indonesia menambahkan bahwa deflasi yang terjadi selama lima bulan berturut-turut menandakan daya beli masyarakat yang kian melemah. Hal ini terlihat dari tingkat penjualan barang bukan primer yang terus menurun sejak 2023.
Tanggapan Pemerintah
Sri Mulyani Indrawati, Menteri Keuangan, menyampaikan bahwa deflasi yang terjadi sesuai harapan pemerintah karena berhasil mengendalikan harga pangan yang sempat bergejolak. Namun, beberapa pengamat ekonomi mengkritik tanggapan pemerintah yang dianggap terlalu optimis dan tidak memperhatikan masalah mendasar seperti terganggunya kelas menengah.
Presiden Joko Widodo juga menekankan pentingnya memastikan keseimbangan antara harga yang stabil dan kemampuan produsen untuk terus berproduksi. Pemerintah berupaya untuk memastikan stabilitas harga yang berkelanjutan guna melindungi baik produsen maupun konsumen di seluruh sektor perekonomian.
Upaya Penanganan
1. Kebijakan Moneter
Salah satu langkah yang dapat diambil adalah menurunkan suku bunga. Dengan penurunan suku bunga, biaya pinjaman akan berkurang, kemudian mendorong individu dan bisnis untuk melakukan pinjaman. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan investasi dan konsumsi, yang pada gilirannya dapat merangsang pertumbuhan ekonomi.
2. Kebijakan Fiskal
Pemerintah juga dapat meningkatkan pengeluaran publik sebagai upaya untuk mendorong permintaan agregat. Dengan meningkatkan anggaran untuk proyek infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan, pemerintah tidak hanya menciptakan lapangan kerja tetapi juga pada peningkatan daya beli masyarakat.