Mohon tunggu...
Bela Pratiwi
Bela Pratiwi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Money

Audit Siklus Penjualan dan Penagihan

3 Maret 2016   08:26 Diperbarui: 10 April 2016   11:38 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

BELA PRATIWI

2014017060/4A2

Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa

 

AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN

·  Akun-Akun dan Kelompok-Kelompok Transaksi Dalam Siklus Penjualan dan Penagihan

   Tujuan dalam audit siklus penjualan dan penagihan adalah untuk mengevaluasi apakah saldo-saldo akun yang dipengaruhi oleh 

   siklus tersebut telah disajikan secara wajar sesuai dengan SAK.

   Terdapat lima kelompok transaksi dalam siklus penjualan dan penagihan:

   1.  Penjualan baik secara tunai maupun kredit

   2.  Penerimaan kas

   3.  Retur penjualan dan pengurangan harga

   4.  Penghapusan piutang tak tertagih

   5.  Estimasi beban piutang tak tertagih

·  Fungsi-Fungsi Bisnis Dalam Siklus Penjualan dan Penagihan Serta Dokumen dan Catatan yang Terkait

   Siklus penjualan dan penagihan melibatkan keputusan-keputusan dan proses-proses yang diperlukan untuk memindahkan

   kepemilikan barang dan jasa kepada pelanggan setelah barang dan jasa tersebut tersedia untuk dijual.

   Jenis-jenis fungsi bisnis:

  1.    Pemrosesan pesanan pelanggan

             Secara hukum, permintaan pesanan pelanggan merupakan penawaran untuk membeli barang dalam kondisi tertentu

             yang disepakati. Dokumen dalam pemrosesan pesanan pelanggan yaitu permintaan pelanggan dan pesanan penjualan.

      b.    Pemberian kredit

             Sebelum barang dikirim, orang yang memiliki otorisasi yang sah harus menyetujui permohonan kredit dari seorang

             pelanggan.

      c.    Pengiriman barang

             Sebuah dokumen pengiriman barang disiapkan pada saat pengiriman yang dapat dilakukan secara otomatis oleh

             komputer berdasarkan pada informasi pesanan pesanan pelanggan dan disiapkan dokumen pengiriman untuk memulai

             pengiriman barang.

      d.    Penagihan pelanggan dan pencatatan penjualan

             Penagihan dengan jumlah yang tepat bergantung pada tagihan pelanggan untuk jumlah yang dikirim pada harga yang

             disahkan. Dokumen-dokumen dalam penagihan pelanggan dan pencatatan penjualan: faktur penjualan, arsip transaksi

             penjualan, jurnal atau daftar penjualan, arsip utama akun piutang dagang, neraca saldo akun piutang, dan laporan

             penagihan bulanan.

      e.    Memproses dan mencatat penerimaan kas

             Termasuk penerimaan, penyetoran, dan pencatatan kas. Dokumen-dokumen pendukung dalam kegiatan ini antara lain  

             slip pembayaran, daftar awal penerimaan kas, arsip transaksi penerimaan kas, dan jurnal atau daftar penerimaan kas.

      f.     Pemrosesan pencatatan retur penjualan dan pengurangan harga

             Dokumen yang digunakan dalam proses ini adalah memo kredit serta jurnal retur penjualan dan pengurangan harga.

      g.    Menghapus piutang tak tertagih

             Setelah menyimpulkan bahwa suatu jumlah tidak dapat ditagih maka perusahaan harus menghapuskannya dan  

             penghapusan itu dapat ditandai dalam formulir otorisasi piutang tak tertagih.

      h.    Beban piutang tak tertagih

             Prinsip akuntansi mengharuskan perusahaan untuk mencatat beban piutang tak tertagih sejumlah nilai tagihan yang

             diperkirakan tidak dapat ditagih.

·  Metodologi Untuk Merancang Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif Transaksi Penjualan

      a.    Memahami pengendalian internal-penjualan: auditor mempelajari bagan arus klien, menyusun kuesioner, dan pengujian

             penelusuran.

      b.    Mengukur resiko pengendalian yang direncanakan-penjualan meliputi: pemisahan tugas yang tepat, otorisasi yang tepat,

             dokumen dan catatan yang memadai, dokumen yang telah diberi nomor terlebih dahulu, laporan tagihan bulanan, dan

             prosedur verifikasi internal.

      c.    Menentukan keluasan pengujian pengendalian.

      d.    Merancang pengujian pengendalian untuk penjualan.

      e.    Merancang pengujian substantive transaksi penjualan dapat dilakukan ketika kondisi penjualan yang dicatat benar-benar

             terjadi, penjualan yang dicatat adalah untuk barang yang tidak pernah dikirimkan ke pelanggan, penjualan dicatat lebih

             dari sekali, pengiriman dilakukan kepada pelanggan fiktif, transaksi penjualan yang ada telah dicatat, arah pengujian,

             penjualan telah dicatat dengan akurat, transaksi penjualan telah dimasukkan pada arsip utama dan telah diikhtisarkan

             dengan benar, penjualan yang dicatat telah diklasifikasikan dengan benar, penjualan dicatat pada tanggal yang benar.

·  Merancang dan Menjalankan Susunan Pelaksanaan Prosedur Audit

   Pengubahan dari suatu susunan rancangan program audit pada susunan pelaksanaan program audit, prosedurnya harus

   digabungkan. Hal ini bertujuan untuk: menghilangkan duplikasi prosedur, meyakinkan pada saat sebuah dokumen tertentu

   diperiksa semua prosedur telah dilaksanakan, dan memungkinkan auditor untuk melakukan prosedur seefektif mungkin.

·  Retur Penjualan dan Pengurangan Harga

   Auditor biasanya menekankan pengujian pengendalian yang membongkar setiap pencurian kas dari penagihan piutang dagang

   yang ditutupi oleh retur penjualan dan pengurangan harga yang fiktif.

·  Metodologi Untuk Merancang Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif Transaksi Penerimaan Kas

   Auditor harus mengikuti proses: menentukan pengendalian internal kunci untuk setiap tujuan audit, merancang pengujian

   pengendalian, dan merancang pengujian substantive transaksi. Langkah-langkah metodologi ini: menentukan apakah kas yang

   diterima telah dicatat, menyiapkan pembuktian penerimaankas, dan melakukan pengujian untuk mengungkap lapping dan

   dalam piutangdagang.

·  Pengujian Audit Untuk Penghapusan Piutang Tak Tertagih

   Auditor mencegah kecurangan dengan melakukan otorisasi penghapusan piutang yang tepat oleh manajemen yang berwenang

   setelah penyelidikan secara menyeluruh atas alasan pelanggan yang tidak mampu membayar piutang.

·  Pengendalian Internal Tambahan Terhadap Saldo Akun Serta Penyajian Pengungkapan

       a.    Penyusunan neraca saldo umur piutang dagang untuk dikaji ulang dan ditindaklanjuti.

       b.    Kebijakan penghapusan piutang.

·  Dampak Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif Transaksi

   Dampak yang paling signifikan terletak pada konfirmasi piutang dagang.

·  Ikhtisar

   Langkah-langkah metodologi untuk merancang pengujian pengendalian dan pengujian substantive transaksi: memahami

   pengendalian internal, mengukur resiko pengendalian yang direncanakan, menentukan keluasan pengujian pengendalian, dan

   merancang pengujian pengendalian dan pengujian substantive.

 

Sumber:

Elder, Beasley, Arens, Jusuf, 2011, Jasa Audit dan Assurance: Pendekatan Terpadu (Adaptasi Indonesia), 2 jilid, Salemba 4: Jakarta

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun