Setelah keluar dari Ruang Renungan, di sebelah kiri anda akan menemukan ruang sumur doa. Ruangan ini ibarat sumur yang didalamnya terdapat banyak manusia yang hanya tinggal nama di dunia. Disekeliling dinding ruangan ini tersusun dengan rapi nama-nama korban tsunami yang meninggal saat terjadi tsunami. Di dalam ruangan ini anda akan mendengar suara lantunan ayat suci Al-Qur'an yang ibarat doa yang senantiasa dikirimkan kepada mereka yang telah meninggal dan namanya dicatat dalam sejarah.
 Pada saat melakukan kunjungan, ruangan ini sedang dalam proses renovasi, sehingga 95 mahasiswa Program Studi Psikologi USK yang sedang berkunjung tidak dapat masuk ke ruangan ini.
Â
Setelah keluar dari sumur doa, anda akan berjalan menelusuri lorong kebingungan. Lorong ini manifestasi dari perasaan bingung yang dirasakan oleh para korban tsunami saat dihadapkan oleh peristiwa yang sebelumnya tidak pernah mereka alami. Mereka mencari titik yang akan membuat mereka merasa aman, akan tetapi mereka merasakan kebingungan dalam memahami keadaan yang tengah menimpa mereka saat ini. Lorong ini bergerak mendaki dengan jalan yang melingkar sehingga kita tidak mampu mendeteksi dimana ujung lorong ini sampai kita benar-benar tiba disana. Disebelah kanan dinding lorong ini terdapat tulisan asma'ul husna yang tersusun rapi dan sesuai urutannya. Ujung lorong ini mengantarkan anda tiba di jembatan perdamaian.
Â
Pasca Tsunami, masyarakat Aceh mendapat harapan baru dan hikmah yang luar biasa yaitu perdamaian. Pada tanggal 15 Agustus 2005 ditanda tanganinya nota kesepakatan damai di Helsinki (MoU Helsinki). Senjata ilegal yang ditemukan dihancurkan kemudian dikubur sebagai bukti penyelesaian konflik Aceh. Langit-langit jembatan ini menyajikan bendera dari berbagai negara yang membawa misi perdamaian dunia serta misi kemanusiaan dalam memulihkan bencana yang menimpa Aceh.
Â
Setelah melewati jembatan perdamaian, anda akan dihantarkan pada ruangan yang menyajikan rangkaian dokumentasi bagaimana rakyat Aceh kembali bangkit setelah mengalami keterpurukan akibat bencana ini. Pada ruangan ini beberapa foto aktivitas yang dilakukan masyarakat dengan bingkai dan penyangga yang berjejer di bagian kiri ruangan. Pada bagian tengah ruangan terdapat miniatur Museum yang dilindungi oleh kaca.
Â
Selanjutnya anda akan berjalan menuju ruangan yang letaknya berurutan, pertama anda akan sampai pada ruangan menyajikan informasi terkait tsunami dan setelah itu anda akan menemukan ruangan yang menayangkan film dokumenter terjadinya peristiwa tsunami Aceh 26 Desember 2004.
Â
Selanjutnya, anda akan sampai pada ruang pameran tetap. Disebelah kanan pintu ruangan ini anda akan menemukan miniatur rumah aceh yang menjadi simbol kebanggaan daerah ini. Ruangan pameran ini akan menunjukkan pada anda berbagai peninggalan pasca terjadi tsunami, salah satunya miniatur kapal apung yang konon ditemukan terdampar di permukiman penduduk pasca tsunami.