Selain itu, kemampuan motorik halusnya juga meningkat pesat. Ia mulai bisa menuang air sendiri tanpa tumpah, memakai sepatu sendiri, dan bahkan membantu saya mengupas buah. Semua ini berkat kegiatan-kegiatan praktis yang diajarkan di PAUD-nya.
Tips Memilih PAUD yang Tepat untuk Orang Tua Lain
Bagi ibu bapak yang sedang mempertimbangkan untuk memasukkan anak ke PAUD, berikut beberapa hal yang saya pelajari dari pengalaman ini:
* Kenali kebutuhan anak. Setiap anak unik, jadi penting untuk memilih PAUD yang sesuai dengan karakter dan kebutuhan mereka.
* Tinjau kurikulum. Cari tahu pendekatan pendidikan yang digunakan. Apakah fokus pada akademik, sosialisasi, atau pengembangan keterampilan lain?
* Kunjungi sekolah. Lihat langsung bagaimana suasana di kelas, fasilitas yang tersedia, dan interaksi antara guru dan anak-anak.
* Pertimbangkan jarak dan biaya. Pastikan lokasinya tidak terlalu jauh dan biayanya sesuai dengan anggaran keluarga.
* Libatkan anak dalam keputusan. Jika memungkinkan, ajak anak untuk melihat sekolahnya terlebih dahulu agar mereka merasa lebih nyaman.
Sosialisasi dan Kemandirian di PAUD Montessori
Memasukkan anak ke PAUD dengan metode Montessori adalah keputusan yang tidak saya sesali. Alexa tidak hanya belajar bersosialisasi, tetapi juga mulai menunjukkan kemandirian dan rasa ingin tahu yang tinggi.
Tentu saja, perjalanan ini tidak selalu mulus. Ada hari-hari di mana Alexa enggan ke sekolah, atau merasa kesulitan beradaptasi dengan aturan baru. Namun, dengan dukungan guru, teman-teman, dan tentunya keluarga, saya percaya ia sedang membangun fondasi yang kuat untuk masa depannya.