Mohon tunggu...
Fransisca Dafrosa
Fransisca Dafrosa Mohon Tunggu... Lainnya - Guru

saya orang yang sedang belajar menulis Fiksiana.Humaniora.Lyfe

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hari Guru: Apa yang Bisa Kita Lakukan Selain Mengucapkan Terima Kasih?

25 November 2024   00:05 Diperbarui: 25 November 2024   00:05 297
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri - diolah dari template aplikasi Canva (https://www.canva.com/design/DAGXE27ieA4/Eq-XM1BQWr8v1AVHWRqM-Q/edit?utm_content=DAGXE27ieA4&utm_campaig

 

"Pernahkah terbersit pertanyaan di pikiran kita, apa yang bisa kita lakukan untuk guru selain berkata, 'Terima kasih, Bu/Pak Guru?'"  

Ucapan terima kasih memang penting, tapi cukupkah hanya itu? Guru adalah pilar pendidikan, mendidik generasi penerus bangsa dengan penuh dedikasi. Namun, kenyataannya, apresiasi terhadap guru sering kali berhenti di kata-kata. Apa yang bisa kita lakukan lebih dari sekadar ucapan? 

Mari, kita berbincang santai tapi serius tentang langkah-langkah nyata yang dapat kita ambil untuk menghargai guru yang bertepatan dengan Hari Guru, baik melalui kebijakan maupun tindakan masyarakat sehari-hari. 

1. Memperjuangkan Kebijakan yang Menguntungkan Guru  

Menghargai guru tidak lepas dari peran pemerintah dan pembuat kebijakan. Berikut beberapa langkah yang dapat diupayakan: 

a. Meningkatkan Kesejahteraan Guru  

Meningkatkan kesejahteraan guru, terutama di daerah terpencil, adalah isu yang mendesak untuk diperhatikan. Banyak guru honorer masih harus bertahan dengan gaji yang tidak sebanding dengan tanggung jawab dan dedikasi mereka dalam mendidik generasi penerus. Padahal, guru adalah pilar utama pendidikan yang berkualitas. Langkah konkret seperti memperjuangkan kenaikan gaji dan memperjelas status kepegawaian mereka menjadi bukti nyata penghargaan terhadap profesi mulia ini. 

Tidak hanya memberikan rasa aman secara finansial, tetapi juga meningkatkan motivasi mereka dalam mengajar.

b. Menjamin Pelatihan dan Pengembangan Profesional  

Guru membutuhkan pelatihan yang rutin agar tetap relevan dengan perkembangan zaman dan kebutuhan siswa yang terus berubah. Dalam dunia yang semakin digital, program pelatihan seperti workshop teknologi pendidikan, seminar interaktif, atau akses ke kursus online sangat penting. Dengan cara ini, guru tidak hanya meningkatkan kompetensi mengajar mereka, tetapi juga mampu mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran secara efektif. Pelatihan semacam ini memastikan bahwa guru tidak tertinggal dalam penggunaan alat-alat modern yang dapat membuat pembelajaran lebih menarik dan efisien.

Selain itu, pelatihan berkala juga berfungsi untuk menjaga semangat belajar sepanjang hayat. Guru yang terus diberi kesempatan untuk belajar dan berkembang akan merasa dihargai serta termotivasi untuk memberikan yang terbaik di kelas. Pelatihan juga bisa menjadi ajang berbagi pengalaman antarpendidik, membuka wawasan baru, dan menemukan solusi kreatif untuk tantangan sehari-hari. 

Dengan dukungan pengembangan profesional yang berkesinambungan, guru dapat terus berkembang sebagai pendidik sekaligus inspirator bagi generasi muda.

c. Perlindungan Hukum  

Kasus kekerasan terhadap guru menjadi sorotan yang tak boleh diabaikan. Padahal, guru adalah pilar penting dalam pendidikan dan pembentukan karakter generasi bangsa. Sayangnya, beberapa guru masih menghadapi ancaman, intimidasi, bahkan kekerasan fisik maupun verbal saat menjalankan tugasnya. Situasi ini tidak hanya mengganggu kenyamanan mereka dalam mengajar, tetapi juga dapat memengaruhi kualitas pendidikan yang diberikan kepada siswa. 

Karena itu, perlindungan hukum bagi guru perlu ditegakkan secara serius, agar mereka merasa aman dan dihormati dalam menjalankan profesinya.

Kita perlu mendorong pemerintah dan pihak terkait untuk merumuskan kebijakan yang melindungi guru secara hukum. Misalnya, memperkuat regulasi yang memberikan sanksi tegas bagi pelaku kekerasan terhadap guru, serta memastikan adanya pendampingan hukum bagi guru yang menjadi korban. Selain itu, sosialisasi tentang hak-hak guru juga penting, baik di kalangan guru sendiri maupun masyarakat luas. Dengan perlindungan hukum yang jelas, guru dapat bekerja dengan tenang, sehingga fokus mereka bisa sepenuhnya tercurah untuk mencerdaskan anak bangsa.

2. Membantu Guru dengan Fasilitas yang Memadai  

a. Perbaikan Infrastruktur Sekolah  

Fasilitas sekolah yang memadai adalah kunci untuk menciptakan lingkungan belajar yang nyaman dan mendukung. Ketika infrastruktur seperti ruang kelas, meja, kursi, dan fasilitas lainnya dalam kondisi buruk, guru sulit mengajar dengan maksimal, dan siswa pun tidak dapat belajar dengan fokus. Perbaikan infrastruktur sekolah, mulai dari atap yang bocor hingga pengadaan alat tulis, adalah investasi besar untuk masa depan generasi penerus. 

Bayangkan betapa semangatnya siswa dan guru jika sekolah mereka memiliki ruang belajar yang layak, perpustakaan yang lengkap, atau bahkan taman bermain yang asri.

Kita bisa ikut ambil bagian, meski dari langkah kecil. Misalnya, berdonasi untuk pengadaan buku atau alat belajar, bergabung dengan program relawan pembangunan sekolah, atau sekadar menyebarkan informasi tentang kampanye perbaikan sekolah. Tindakan sederhana ini punya dampak luar biasa bagi mereka yang membutuhkan. Jadi, mari kita mulai dari sekarang---karena setiap langkah kecil menuju perubahan bisa menciptakan dunia yang lebih baik bagi para pelajar kita.

b. Akses Teknologi  

Di era digital ini, teknologi bukan lagi sekadar pelengkap, melainkan kebutuhan utama dalam pembelajaran. Guru membutuhkan akses ke laptop, internet, dan pelatihan teknologi agar bisa menghadirkan materi yang relevan dan interaktif. 

Sayangnya, di daerah terpencil, akses ini sering kali terbatas. Akibatnya, guru kesulitan mengikuti perkembangan pendidikan modern, dan siswa pun kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pengalaman belajar yang setara dengan rekan-rekannya di kota.

Memberikan dukungan nyata seperti menyumbangkan laptop, menyediakan akses internet, atau mengadakan pelatihan teknologi bagi guru bisa menjadi solusi besar. Langkah sederhana ini membantu mereka membuka pintu ke dunia informasi yang lebih luas dan kreatif. Bayangkan dampaknya ketika guru bisa menggunakan video, simulasi, atau aplikasi pendidikan untuk menghidupkan pelajaran---bukan hanya membantu siswa memahami materi, tapi juga mempersiapkan mereka untuk masa depan yang serba digital. Jadi, mari kita dorong perubahan ini bersama-sama!

3. Membangun Budaya Menghormati Guru di Masyarakat  

a. Menghentikan Stigma terhadap Profesi Guru  

Pernah dengar anggapan bahwa menjadi guru adalah "pilihan terakhir"? Sayangnya, stigma ini masih ada di tengah masyarakat. Padahal, tanpa guru, kita tidak akan berada di posisi sekarang---baik sebagai dokter, insinyur, atau bahkan pemimpin. Guru adalah fondasi dari setiap kesuksesan, sosok yang membentuk karakter dan membuka wawasan. Sudah saatnya kita mengubah cara pandang ini dan memberikan apresiasi yang layak bagi mereka. 

Profesi guru bukan sekadar pekerjaan; ini adalah panggilan mulia untuk menciptakan masa depan yang lebih baik.

Kita bisa mulai dengan menceritakan kisah-kisah inspiratif tentang guru yang telah berdampak besar dalam hidup kita. Dari guru yang membantu siswa memahami pelajaran sulit hingga yang selalu memberi motivasi di saat muridnya hampir menyerah. Jadikan profesi ini sebagai simbol kebanggaan, bukan sekadar alternatif. Karena ketika kita menghargai guru, kita juga sedang menghargai investasi terbesar bangsa: pendidikan. Jadi, mari hentikan stigma ini dan beri mereka penghormatan yang mereka pantas dapatkan!

b. Libatkan Orang Tua dalam Pendidikan  

Menghormati guru bukan berarti menyerahkan semua tanggung jawab pendidikan anak sepenuhnya kepada mereka. Guru memang punya peran besar di sekolah, tapi orang tua juga memegang kunci penting di rumah. Anak-anak membutuhkan pendampingan yang konsisten, baik saat mengerjakan tugas, membaca buku, atau sekadar mendiskusikan hal-hal baru yang mereka pelajari. Dengan begitu, mereka merasa didukung oleh dua pihak sekaligus: guru di sekolah dan orang tua di rumah.

Selain itu, menjalin komunikasi yang baik dengan guru adalah langkah cerdas. Orang tua bisa berbagi informasi tentang kebiasaan atau kebutuhan khusus anak mereka, sekaligus mendengar masukan dari guru. 

Kolaborasi ini membuat pendidikan anak lebih holistik, karena semua pihak bekerja bersama demi perkembangan mereka. 

Jadi, mari libatkan diri lebih aktif---karena ketika guru dan orang tua berjalan seirama, anak-anaklah yang paling diuntungkan.

c. Kampanye Penghargaan Guru  

Di era media sosial, kampanye penghargaan untuk guru bisa dilakukan dengan cara yang kreatif dan mudah. Bayangkan jika setiap orang membagikan kisah inspiratif tentang guru yang pernah mengubah hidup mereka---dari guru yang sabar mendampingi muridnya memahami matematika, hingga yang selalu memotivasi untuk tidak menyerah. Kisah-kisah ini bisa menjadi inspirasi bagi banyak orang sekaligus mengingatkan kita betapa pentingnya peran mereka. Dengan satu unggahan saja, kita sudah membantu memperkuat penghargaan terhadap profesi guru.

Hari Guru juga bisa menjadi momen sempurna untuk menggelar kampanye apresiasi. Misalnya, membuat hashtag khusus, mengunggah video ucapan terima kasih, atau bahkan mengadakan acara kecil untuk merayakan kontribusi mereka. 

Langkah sederhana seperti ini tidak hanya membuat para guru merasa dihargai, tapi juga menginspirasi generasi muda untuk memandang profesi ini sebagai sesuatu yang mulia dan bergengsi.

 Jadi, yuk, mulai sekarang, manfaatkan media sosial untuk memberikan penghormatan yang pantas untuk para pahlawan tanpa tanda jasa ini!

4. Menyediakan Waktu untuk Mendengarkan Guru  

Sering kali, bentuk penghargaan paling sederhana adalah mendengarkan. Guru, seperti kita semua, juga butuh tempat untuk berbagi cerita, ide, atau bahkan sekadar melepas keluh kesah. Mereka menghadapi tantangan besar setiap hari, mulai dari menyesuaikan kurikulum hingga membantu siswa yang kesulitan belajar. Dengan menyediakan waktu untuk mendengarkan, kita menunjukkan bahwa perjuangan mereka tidak diabaikan dan mereka memiliki dukungan nyata.

Diskusi santai antara guru, orang tua, atau masyarakat bisa jadi ruang yang penuh makna. Entah itu obrolan ringan tentang cara mendukung siswa lebih baik, atau sekadar apresiasi atas dedikasi mereka. Ketika guru merasa dihargai dan didengar, semangat mereka untuk mengajar pun bertambah. Jadi, mari luangkan waktu---karena terkadang, 

perhatian kecil seperti ini punya dampak besar dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih baik.

5. Mendukung Guru melalui Komunitas  

a. Membuat Komunitas Guru dan Murid Alumni  

Membuat komunitas guru dan murid alumni bisa menjadi langkah yang sangat berarti, baik untuk para guru maupun para alumni. Komunitas ini bisa menjadi tempat yang menyatukan kembali guru dan murid, yang mungkin sudah lama tidak bertemu. Dengan adanya komunitas, para alumni bisa memberikan apresiasi kepada guru-guru yang telah berjasa dalam mendidik dan membimbing mereka. Bentuk apresiasi ini bisa bervariasi, mulai dari memberikan penghargaan sebagai tanda terima kasih, hingga memberikan dukungan finansial untuk keperluan guru, seperti pelatihan atau pengembangan karir.

Selain itu, komunitas ini juga dapat mengadakan acara reuni yang menyenangkan untuk mengenang masa-masa sekolah. Reuni bukan hanya sekadar bertemu kembali, tetapi juga menjadi kesempatan untuk berbagi cerita, mengenang pengalaman, dan memberi penghargaan kepada para guru yang telah berperan besar dalam hidup para alumni. 

Dengan begitu, tercipta hubungan yang lebih erat antara guru dan murid, yang bisa memberikan dampak positif bagi kedua belah pihak, serta memperkuat ikatan antara generasi yang satu dengan yang lain.

b. Program Mentor untuk Guru Baru  

Program mentor untuk guru baru adalah salah satu cara efektif untuk membantu mereka beradaptasi dengan dunia pendidikan yang penuh tantangan. Guru yang baru memulai karier sering kali merasa cemas atau bingung menghadapi berbagai situasi di kelas dan di sekolah. Dengan adanya mentor dari guru senior yang sudah berpengalaman, guru baru bisa mendapatkan bimbingan langsung, baik dalam hal pengelolaan kelas, teknik mengajar, atau cara berkomunikasi dengan siswa. Mentor ini tidak hanya memberikan arahan profesional, tetapi juga memberi dukungan moral yang penting di awal karier mereka.

Melalui program mentor, guru baru juga bisa lebih percaya diri dalam menjalankan tugasnya. Mentor yang berpengalaman bisa berbagi tips dan trik yang sudah terbukti efektif di kelas, sehingga guru baru tidak merasa sendirian dalam menghadapi kesulitan. Selain itu, program ini juga dapat mempererat hubungan antar guru di sekolah, menciptakan suasana kerja yang lebih kolaboratif dan saling mendukung. 

Dengan adanya mentor yang siap membantu, guru baru memiliki kesempatan untuk berkembang lebih cepat dan sukses dalam kariernya.

6. Memberi Penghargaan Secara Personal  

Selain tindakan besar, langkah kecil yang tulus juga sangat berarti: 

- Menulis Surat Terima Kasih 

Menulis surat terima kasih kepada guru bisa menjadi cara sederhana namun sangat berarti untuk menunjukkan rasa penghargaan. Surat ini tidak perlu panjang atau berbelit-belit, cukup dengan kalimat yang tulus dari hati untuk mengungkapkan betapa besar rasa terima kasih kepada guru yang telah mengajar dan membimbing. Sebuah surat terima kasih dari murid atau orang tua murid bisa membuat guru merasa dihargai, karena seringkali mereka bekerja dengan penuh dedikasi tanpa mengharapkan balasan. Surat yang sederhana ini bisa menjadi kenangan manis yang akan selalu mereka ingat.

Selain itu, surat terima kasih juga memberi dampak positif bagi hubungan antara guru dan murid, atau bahkan dengan orang tua. Dengan mengungkapkan rasa terima kasih melalui tulisan, murid atau orang tua menunjukkan bahwa usaha dan perhatian guru selama ini sangat dihargai. Hal ini tentu saja bisa memberikan motivasi lebih bagi guru untuk terus memberikan yang terbaik dalam mengajar. 

Sebuah ucapan terima kasih yang tulus, meski hanya lewat surat, bisa menjadi energi positif yang menguatkan semangat guru dalam menjalankan tugas mulia mereka.

- Memberikan Kenang-kenangan 

Memberikan kenang-kenangan, meski sederhana, bisa menjadi cara yang sangat berkesan untuk menunjukkan rasa terima kasih atau apresiasi. Hadiah seperti buku yang bermanfaat, tanaman hijau yang dapat mempercantik ruangan, atau barang-barang kecil lainnya yang berguna, bisa menjadi simbol perhatian dan penghargaan. Meskipun harganya tidak selalu mahal, yang terpenting adalah nilai dan makna di balik hadiah tersebut. Kenang-kenangan semacam ini bisa meninggalkan kesan yang mendalam, karena memberi sesuatu yang bisa digunakan atau dinikmati sehari-hari menunjukkan betapa kita menghargai orang tersebut.

- Mengenang Jasa Mereka 

Menghubungi guru lama untuk berbagi kabar baik tentang perkembangan kita adalah cara sederhana tapi luar biasa untuk menunjukkan penghargaan. Bagi guru, mendengar cerita tentang keberhasilan atau langkah maju murid-muridnya adalah hadiah emosional yang tak ternilai. Itu menunjukkan bahwa apa yang mereka ajarkan dulu telah memberi dampak positif. Tidak perlu sesuatu yang formal; cukup dengan pesan singkat atau telepon untuk menyampaikan kabar baik, seperti kelulusan, pekerjaan baru, atau pencapaian lainnya. Hal ini tidak hanya membuat hubungan tetap terjaga, tetapi juga memberikan kebahagiaan dan kebanggaan bagi guru yang pernah berperan dalam perjalanan hidup kita.

7. Mendukung Guru di Daerah Tertinggal  

Guru di daerah terpencil menghadapi tantangan yang jauh lebih besar dibandingkan rekan-rekan mereka di perkotaan. Mulai dari fasilitas yang minim, seperti akses listrik atau internet, hingga kondisi sekolah yang sering kali tidak layak. Dalam situasi ini, dukungan dari kita sangat berarti. Salah satu cara sederhana adalah dengan memberikan donasi berupa perlengkapan belajar, seperti buku, alat tulis, atau perangkat teknologi sederhana. Hal ini bisa membantu guru menjalankan tugasnya dengan lebih efektif, meski dalam keterbatasan.

Selain itu, kita juga bisa bergabung dengan komunitas atau lembaga yang fokus pada pendidikan di daerah terpencil. Komunitas semacam ini biasanya memiliki program konkret, seperti pelatihan untuk guru, pembangunan fasilitas pendidikan, atau kampanye literasi. Tidak kalah penting, kita juga bisa berperan dengan meningkatkan kesadaran masyarakat luas tentang pentingnya mendukung pendidikan di daerah tertinggal. Dengan bersama-sama memberikan perhatian lebih, kita turut membantu guru-guru ini menjalankan misi mulia mereka: mencerdaskan anak-anak bangsa di setiap pelosok negeri.

 8. Mengapresiasi Guru dengan Karya  

Mengapresiasi guru dengan karya adalah cara kreatif dan bermakna untuk menunjukkan rasa terima kasih kita. Jika kita seorang seniman, penulis, atau pembuat konten, kita bisa menciptakan sesuatu yang khusus untuk mengenang jasa mereka. Misalnya, menulis cerita, puisi, atau lagu yang mengangkat tema perjuangan guru dalam mendidik. Karya seperti ini tidak hanya menjadi bentuk penghormatan, tetapi juga bisa menginspirasi banyak orang untuk lebih menghargai peran guru dalam kehidupan mereka. Sebuah film pendek atau lukisan yang menggambarkan dedikasi guru juga dapat menjadi media yang kuat untuk menyampaikan rasa terima kasih.

Selain itu, karya-karya ini bisa menjadi sesuatu yang abadi dan terus dikenang. Bayangkan seorang guru melihat namanya disebut dalam tulisan atau ceritanya diangkat dalam sebuah lagu---itu pasti akan menjadi kebanggaan tersendiri. Lebih dari sekadar hadiah, karya ini adalah bentuk apresiasi emosional yang tidak hanya menyentuh hati guru tersebut, tetapi juga membuka mata masyarakat tentang pentingnya peran mereka. Jadi, dengan menciptakan karya yang terinspirasi dari perjuangan mereka, kita tidak hanya menghormati guru secara pribadi, tetapi juga merayakan profesi mereka secara luas.

Lebih dari Sekadar Ucapan Terima Kasih  

Menghargai guru bukan hanya soal kata-kata, melainkan tindakan nyata. Dengan mendukung mereka melalui kebijakan yang berpihak, fasilitas yang memadai, budaya menghormati, dan perhatian personal, kita dapat memastikan bahwa guru merasa dihargai atas peran besar mereka dalam membentuk masa depan bangsa. 

Jadi, mari mulai dari diri kita sendiri. Mulailah dengan langkah kecil, karena setiap tindakan yang kita lakukan, sekecil apa pun, adalah bukti nyata bahwa kita benar-benar peduli. 

Bukankah guru kita pantas mendapatkan lebih dari sekadar terima kasih?

Selamat Hari Guru

F. Dafrosa

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun