"Jadi... gimana?" tanya Galih sambil menggaruk kepalanya, tampak sedikit gugup.
Lintang tersenyum lembut. "Mungkin kita bisa mulai dengan secangkir kopi di Jogja besok?"
Galih tersenyum lebar. "Setuju."
Dan malam itu, di stasiun yang penuh cerita, mereka menemukan awal yang baru, tanpa paksaan dan tanpa rencana.Â
Jodoh memang suka datang dari arah yang nggak terduga, ya," bisik Galih, mengakhiri malam dengan senyum hangat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!