Mohon tunggu...
Fransisca Dafrosa
Fransisca Dafrosa Mohon Tunggu... Lainnya - Guru

saya orang yang sedang belajar menulis Fiksiana.Humaniora.Lyfe

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Eksklusi Sosial di Kalangan Guru: Perundungan Terselubung dalam Bentuk Pengucilan

19 Oktober 2024   09:45 Diperbarui: 19 Oktober 2024   09:49 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. Mendorong Keterlibatan Setiap Guru
Manajemen sekolah perlu memastikan bahwa setiap guru mendapatkan kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam kegiatan profesional dan sosial. Pendapat dan kontribusi setiap guru harus dihargai dan dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan.

3. Membangun Budaya Kerja yang Terbuka dan Kolaboratif
Lingkungan kerja yang inklusif harus dibangun berdasarkan kolaborasi dan komunikasi yang terbuka. Setiap guru harus merasa nyaman untuk menyampaikan pendapat dan ide tanpa takut diabaikan atau dihakimi.

4. Mengatasi Konflik Secara Efektif
Konflik antarindividu di tempat kerja adalah hal yang tidak bisa dihindari. Namun, sekolah perlu memiliki mekanisme yang efektif untuk mengatasi konflik tersebut secara adil dan terbuka, sehingga tidak terjadi pengucilan atau marginalisasi terhadap individu tertentu.

Eksklusi sosial di kalangan guru adalah bentuk perundungan terselubung yang sering kali diabaikan, meski dampaknya sangat merugikan secara psikologis dan profesional. Untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan inklusif, sekolah perlu lebih peka terhadap permasalahan ini dan mengambil langkah-langkah nyata untuk mencegahnya. Dengan menciptakan lingkungan kerja yang inklusif, setiap guru akan merasa dihargai dan didukung dalam peran mereka sebagai pendidik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun