Mohon tunggu...
Fransisca Dafrosa
Fransisca Dafrosa Mohon Tunggu... Lainnya - Guru

saya orang yang sedang belajar menulis Fiksiana.Humaniora.Lyfe

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Pilihan Ibu

21 September 2024   19:36 Diperbarui: 21 September 2024   19:37 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Ara, kamu bisa pulang ke rumah sebentar? Ibu butuh bicara," suara Ibu terdengar sedikit bergetar.

Ara merasakan sesuatu yang tidak biasa. "Ada apa, Bu? Ibu baik-baik aja kan?"

"Ada yang perlu kita obrolin. Cepat pulang ya."

Ara menutup telepon dengan perasaan was-was. Ia segera membereskan barang-barangnya dan bergegas pulang. Setibanya di rumah, ia mendapati Ibu duduk di ruang tamu, wajahnya terlihat lelah dan pucat.

"Ada apa, Bu? Ibu sakit?" Ara langsung duduk di samping ibunya, memegang tangan sang ibu yang dingin.

Ibu menggeleng pelan, tapi air mata mulai menetes di pipinya. "Ara, Ibu minta maaf."

Ara terkejut. "Maaf? Kenapa, Bu? Ibu nggak salah apa-apa."

"Sebenarnya... Ibu salah. Ibu selama ini terlalu keras sama kamu, terlalu maksa kamu buat jalani hidup sesuai apa yang Ibu mau."

Ara terdiam, menunggu penjelasan lebih lanjut.

"Ibu dulu juga pernah punya mimpi, Ara. Tapi Ibu menyerah. Ibu kira, kalau Ibu paksa kamu buat hidup sesuai harapan Ibu, kamu nggak bakal ngalamin penyesalan yang sama."

Ara tidak percaya dengan apa yang ia dengar. "Ibu pernah punya mimpi?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun